Mengapa Gereja Harus Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik? **
Gereja, sebagai wadah bagi umat Kristiani, memiliki empat ciri khas yang mendasar: satu, kudus, katolik, dan apostolik. Keempat ciri ini bukan sekadar label, melainkan esensi yang mendefinisikan keberadaan dan peran Gereja dalam dunia. Satu: Gereja adalah satu karena didasarkan pada iman yang sama, yaitu iman kepada Yesus Kristus. Meskipun terdapat berbagai denominasi dan aliran dalam Kekristenan, inti dari iman tetaplah sama. Kesatuan ini bukan berarti keseragaman, melainkan kesatuan dalam keragaman. Kudus: Gereja adalah kudus karena didedikasikan untuk Allah dan dipanggil untuk hidup dalam kesucian. Kesucian ini bukan berarti tanpa dosa, melainkan proses menuju kesempurnaan dalam kasih dan pengabdian kepada Allah. Katolik: Gereja adalah katolik karena universal, mencakup seluruh dunia dan semua orang. Gereja tidak membeda-bedakan ras, suku, budaya, atau status sosial. Apostolik: Gereja adalah apostolik karena dibangun di atas dasar ajaran para rasul, yang menerima mandat langsung dari Yesus Kristus. Ajaran para rasul menjadi landasan iman dan praktik Gereja hingga saat ini. Keempat ciri ini saling terkait dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik adalah wadah bagi umat Kristiani untuk hidup dalam persatuan, kesucian, universalitas, dan kesetiaan kepada ajaran para rasul. Kesimpulan:** Keempat ciri Gereja ini bukan sekadar konsep abstrak, melainkan panggilan nyata bagi setiap anggota Gereja untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Dengan memahami dan mengamalkan keempat ciri ini, kita dapat membangun Gereja yang semakin kuat, bersatu, dan berdampak positif bagi dunia.