Perjuangan Mahasiswa dalam Reformasi di Indonesi
Pada tanggal 5 Maret 1998, mahasiswa dari Universitas Indonesia mengirim utusan ke gedung DPR/MPR untuk menolak pidato pertanggungjawaban Presiden Soeharto. Keputusan politik ini memicu aksi demonstrasi di seluruh negeri, menentang rezim Orde Baru. Aksi Demonstrasi: Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, berunjuk rasa selama sebulan penuh, menuntut dilakukannya Reformasi. Mereka memadati jalan-jalan kota dengan spanduk dan poster yang berisi tuntutan mereka. Suasana di jalanan penuh semangat dan kebersamaan, dengan para mahasiswa bersatu untuk menyuarakan keinginan mereka akan perubahan yang lebih baik. Tragedi Trisakti: Namun, perjuangan mahasiswa tidak berjalan mulus. Terjadi penembakan oleh tentara terhadap empat mahasiswa Trisakti, yang kemudian dikenal dengan nama Tragedi Trisakti. Kejadian ini mengguncang hati para mahasiswa dan memperkuat semangat mereka untuk terus berjuang. Mereka tidak gentar dan semakin bertekad untuk mencapai tujuan mereka. Pendudukan Gedung DPR/MPR: Mahasiswa tidak hanya berdemonstrasi di jalanan, tetapi juga mengambil langkah lebih lanjut dengan menduduki gedung DPR/MPR. Tindakan ini merupakan bentuk tekanan kepada pemerintah agar mendengarkan tuntutan mereka. Para mahasiswa mengorganisir diskusi, seminar, dan pertemuan di dalam gedung tersebut, dengan harapan dapat mempengaruhi keputusan politik yang diambil. Pengunduran Diri Presiden Soeharto: Tekanan yang semakin besar dari aksi demonstrasi dan pendudukan gedung DPR/MPR akhirnya membuahkan hasil. Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden dan menyerahkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden B.J. Habibie. Keputusan ini menjadi titik balik dalam sejarah politik Indonesia, menandai akhir dari rezim Orde Baru yang telah berkuasa selama lebih dari tiga dekade. Kesimpulan: Perjuangan mahasiswa dalam Reformasi di Indonesia telah memberikan dampak besar dalam perubahan politik dan sosial di negara ini. Aksi mereka menunjukkan keberanian dan keteguhan dalam memperjuangkan keadilan dan demokrasi. Meskipun menghadapi rintangan dan bahaya, mahasiswa tetap teguh dalam tujuan mereka untuk menciptakan perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini. Reformasi yang terjadi setelah perjuangan mereka telah membuka jalan menuju demokrasi yang lebih inklusif dan memberikan harapan baru bagi generasi mendatang.