Analisis Stratifikasi Sosial dalam Sosiologi Distribusi: Studi Kasus Ali dan Dimas
Stratifikasi sosial adalah konsep kunci dalam sosiologi distribusi yang menggambarkan bagaimana individu dan kelompok dalam masyarakat dikelompokkan ke dalam lapisan-lapisan berbeda berdasarkan kekuasaan, sumber daya, dan kesempatan. Dalam konteks ini, kita akan menganalisis bagaimana stratifikasi sosial mempengaruhi interaksi sosial dan distribusi sumber daya, dengan mempertimbangkan studi kasus Ali dan Dimas. 1. Perbedaan Lapisan Sosial Dalam ilustrasi tersebut, Ali dianggap berada pada lapisan sosial di bawah Dimas. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan lapisan sosial atau hierarki sosial dalam masyarakat. Konsep ini sesuai dengan teori-teori tokoh-tokoh seperti Max Weber, yang memandang stratifikasi sosial sebagai suatu sistem yang mengelompokkan individu dalam hierarki sosial. Weber berpendapat bahwa stratifikasi sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kekayaan, kekuasaan, dan prestise. 2. Distribusi Sumber Daya dan Kesempatan Dalam konteks stratifikasi sosial, lapisan sosial yang lebih tinggi (seperti Dimas) cenderung memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya, kesempatan, dan kekuasaan. Sementara itu, lapisan sosial yang lebih rendah (seperti Ali) cenderung memiliki akses yang lebih terbatas terhadap sumber daya, kesempatan, dan kekuasaan. Hal ini sesuai dengan teori-teori tokoh-tokoh seperti Karl Marx, yang memandang stratifikasi sosial sebagai suatu sistem yang memihak kelas sosial atas (bourgeoisie) dan memarginalkan kelas sosial bawah (proletariat). Marx berpendapat bahwa distribusi sumber daya dan kesempatan dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh struktur sosial dan ekonomi. 3. Mobilitas Sosial Dalam ilustrasi tersebut, perbedaan lapisan sosial antara Ali dan Dimas menunjukkan adanya batasan-batasan dalam mobilitas sosial. Hal ini sesuai dengan teori-teori tokoh-tokoh seperti Talcott Parsons, yang memandang stratifikasi sosial sebagai suatu sistem yang membatasi mobilitas sosial dan memperkuat struktur sosial. Parsons berpendapat bahwa struktur sosial dalam masyarakat berfungsi untuk mempertahankan stabilitas dan keseimbangan, namun juga membatasi mobilitas sosial bagi individu-individu di lapisan sosial yang lebih rendah. Dengan demikian, analisis hasil identifikasi masalah pada ilustrasi tersebut dapat dilihat dari sudut pandang stratifikasi sosial dalam sosiologi distribusi, serta melalui pendapat-pendapat tokoh-tokoh yang telah dikaitkan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa konsep-konsep stratifikasi sosial dan distribusi sumber daya, kesempatan, dan kekuasaan adalah bagian penting dalam pemahaman kita tentang dinamika sosial dalam masyarakat.