Menghitung Besar Angsuran Periode ke-s pada Sistem Anuitas Bulanan
Sistem anuitas bulanan adalah metode pembayaran pinjaman yang umum digunakan oleh bank. Dalam sistem ini, setiap bulan, peminjam harus membayar jumlah angsuran yang tetap, yang terdiri dari bagian pokok pinjaman dan bunga. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana menghitung besar angsuran periode ke-s pada sistem anuitas bulanan. Pertama-tama, mari kita lihat contoh kasus Farid yang meminjam uang di bank. Bank tersebut menerapkan sistem anuitas bulanan untuk pinjaman tersebut. Jika besar anuitas bulanan adalah Rp 500.000,00 dan pada periode ke-5, Farid membayar Rp 415.000,00, maka kita perlu menghitung besar angsuran periode ke-s. Untuk menghitung besar angsuran periode ke-s, kita perlu menggunakan rumus anuitas bulanan. Rumus ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu bagian pokok pinjaman (P) dan bunga (B). Bagian pokok pinjaman adalah jumlah uang yang dipinjam oleh peminjam, sedangkan bunga adalah biaya tambahan yang harus dibayar oleh peminjam. Rumus anuitas bulanan adalah sebagai berikut: A = P + B Untuk menghitung bagian pokok pinjaman (P), kita dapat menggunakan rumus berikut: P = A - B Sedangkan untuk menghitung bunga (B), kita dapat menggunakan rumus berikut: B = A - P Dalam kasus Farid, kita telah diberikan informasi bahwa pada periode ke-5, Farid membayar Rp 415.000,00. Dengan menggunakan rumus anuitas bulanan, kita dapat menghitung bagian pokok pinjaman (P) dan bunga (B) pada periode ke-5. Setelah kita mengetahui nilai P dan B pada periode ke-5, kita dapat menghitung besar angsuran periode ke-s dengan menggunakan rumus anuitas bulanan. Dalam rumus ini, kita perlu mengganti nilai P dan B dengan nilai yang sesuai pada periode ke-s. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita dapat dengan mudah menghitung besar angsuran periode ke-s pada sistem anuitas bulanan.