Kritik Terhadap Kutipan Cerpen "Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat" oleh Danarto
Dalam kutipan cerpen "Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat" karya Danarto, terdapat kalimat yang menggambarkan Jibril sebagai sosok yang menghantarkan panas, angin, embun, asap, dan gemerisik. Jibril juga dikatakan mengirimkan kesejukan, pikiran segar, keheranan, dan jawaban. Kutipan ini menggambarkan Jibril sebagai sosok yang memiliki kekuatan dan kehadiran yang meliputi berbagai elemen alam. Namun, dalam merespon kutipan ini, terdapat beberapa kritik yang dapat diajukan. Pertama, kutipan ini terkesan ambigu dan sulit dipahami. Penggunaan kalimat yang unik dan metaforis membuat pembaca harus lebih cermat dalam memahami isi cerita. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi pembaca yang tidak terbiasa dengan gaya penulisan Danarto. Kedua, kutipan ini tidak memberikan gambaran yang jelas tentang aliran cerpen Danarto secara keseluruhan. Meskipun kutipan ini menggambarkan Jibril sebagai sosok yang memiliki kekuatan dan kehadiran yang meliputi berbagai elemen alam, hal ini tidak cukup untuk menggambarkan aliran cerpen Danarto secara keseluruhan. Sebagai pembaca, kita perlu melihat cerpen secara keseluruhan untuk dapat mengidentifikasi aliran dan tema yang diusung oleh penulis. Dalam kesimpulan, kutipan cerpen "Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat" oleh Danarto menggambarkan Jibril sebagai sosok yang memiliki kekuatan dan kehadiran yang meliputi berbagai elemen alam. Namun, terdapat kritik terhadap kutipan ini, yaitu ketidakjelasan dan ketidakterwakilan aliran cerpen Danarto secara keseluruhan. Sebagai pembaca, kita perlu lebih cermat dalam memahami isi cerita dan melihat cerpen secara keseluruhan untuk dapat menghargai karya penulis dengan baik.