Tantangan dan Manfaat Kurikulum Merdeka dalam Pendidikan di Indonesi
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum pendidikan yang diterapkan di Indonesia dengan tujuan mengembangkan karakter dan potensi siswa, serta memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran yang mereka minati. Kurikulum ini memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya, antara lain fleksibilitas, partisipasi komunitas, pentingnya konteks lokal, pembelajaran berbasis proyek, pengembangan keterampilan holistik, evaluasi holistik, keterlibatan siswa, dan keterhubungan antar materi. Salah satu kelebihan dari Kurikulum Merdeka adalah adaptabilitasnya dan pendekatan yang berorientasi pada siswa. Dengan adanya kebebasan dalam memilih mata pelajaran, siswa dapat menjelajahi minat dan hasrat mereka sendiri, yang pada gilirannya dapat menumbuhkan cinta untuk pembelajaran yang melampaui batasan konvensional. Kurikulum Merdeka juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan holistik, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan dunia nyata. Namun, implementasi Kurikulum Merdeka juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh guru di MTsN 3 IM adalah pemahaman tentang apa itu Kurikulum Merdeka dan bagaimana menerapkannya dalam proses pembelajaran. Terutama bagi guru senior yang kurang mahir dalam teknologi dan perkembangan pendidikan, mereka mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan ini. Selain itu, siswa juga menghadapi kesulitan dalam mengikuti tahapan Kurikulum Merdeka. Mereka biasanya terbiasa dengan pendekatan pembelajaran yang pasif, hanya mendengarkan dan mencatat apa yang guru sampaikan. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa diminta untuk mencari bahan materi sendiri, berdiskusi dengan teman-teman mereka, dan melakukan pemaparan di depan kelas. Hal ini membutuhkan keterlibatan aktif dari siswa dan dapat menjadi tantangan bagi mereka yang belum terbiasa dengan pendekatan ini. Selain itu, kendala lain yang dihadapi dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah terbatasnya sumber daya manusia yang mahir dalam penerapan kurikulum ini. Guru yang belum terbiasa dengan teknologi dan perkembangan pendidikan dapat mengalami kesulitan dalam menggunakan perangkat pembelajaran yang berbeda dari Kurikulum 2013. Selain itu, fasilitas dan akses yang masih belum memadai juga menjadi kendala dalam penerapan Kurikulum Merdeka di MTsN 3 IM. Siswa tidak dapat bereksplorasi dalam mencari materi dan bereksperimen dalam proses pembelajaran karena keterbatasan fasilitas dan waktu yang terbatas. Meskipun menghadapi tantangan, Kurikulum Merdeka memiliki manfaat yang signifikan dalam pendidikan di Indonesia. Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran yang mereka minati dan mengembangkan keterampilan holistik, Kurikulum Merdeka dapat membantu siswa dalam menemukan minat dan bakat mereka sendiri, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi dunia nyata yang penuh dengan tantangan. Dalam rangka mengatasi tantangan yang dihadapi dalam penerapan Kurikulum Merdeka, perlu adanya dukungan yang lebih baik dalam hal pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru. Selain itu, perlu juga peningkatan fasilitas dan akses yang memadai untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam pendidikan di Indonesia.