Persilangan Tanaman Mangga: Mengungkap Rasio Fenotipe dan Persentase Homozigot pada Generasi Kedu
Persilangan tanaman mangga adalah salah satu metode yang digunakan untuk menghasilkan keturunan dengan karakteristik yang diinginkan. Dalam kasus ini, kita akan mempelajari persilangan antara tanaman mangga berbuah manis kecil (MMbb) dengan tanaman mangga berbuah asam besar (mmBB). Persilangan ini menghasilkan keturunan pertama (F1) yang memiliki karakteristik mangga berbuah manis besar. Dalam genetika, gen manis (M) dominan terhadap gen asam (m), sedangkan gen besar (B) dominan terhadap gen buah kecil (b). Dengan mengetahui informasi ini, kita dapat menentukan rasio fenotipe pada generasi kedua (F2) dan persentase tanaman yang manis besar homozigot pada F2. a. Rasio fenotipe F2: Dalam persilangan ini, kita akan menggunakan aturan pemisahan Mendel untuk menentukan rasio fenotipe pada generasi kedua. Aturan ini menyatakan bahwa ketika dua individu heterozigot dikawinkan, fenotipe yang muncul akan mengikuti rasio 3:1. Dalam kasus ini, individu F1 memiliki genotipe MmBb. Ketika individu F1 dikawinkan, ada empat kemungkinan kombinasi genotipe yang mungkin terjadi pada generasi kedua: MB, Mb, mB, dan mb. Dalam hal ini, fenotipe yang muncul adalah mangga berbuah manis besar (MB) dan mangga berbuah asam besar (Mb, mB, dan mb). Jadi, rasio fenotipe pada generasi kedua adalah 1:3, dengan 1 individu mangga berbuah manis besar dan 3 individu mangga berbuah asam besar. b. Persentase tanaman yang manis besar homozigot pada F2: Untuk menentukan persentase tanaman yang manis besar homozigot pada generasi kedua, kita perlu memahami konsep homozigot dan heterozigot. Homozigot adalah ketika individu memiliki dua salinan gen yang sama (misalnya, MM atau BB), sedangkan heterozigot adalah ketika individu memiliki dua salinan gen yang berbeda (misalnya, Mm atau Bb). Dalam kasus ini, individu F1 memiliki genotipe MmBb. Ketika individu F1 dikawinkan, ada empat kemungkinan kombinasi genotipe yang mungkin terjadi pada generasi kedua: MB, Mb, mB, dan mb. Dari keempat kombinasi genotipe ini, hanya individu dengan genotipe homozigot MB yang akan menghasilkan tanaman mangga berbuah manis besar. Oleh karena itu, persentase tanaman yang manis besar homozigot pada generasi kedua adalah 25%. Dalam kesimpulan, persilangan antara tanaman mangga berbuah manis kecil dengan tanaman mangga berbuah asam besar menghasilkan rasio fenotipe 1:3 pada generasi kedua. Selain itu, persentase tanaman yang manis besar homozigot pada generasi kedua adalah 25%.