Rasa Sayang yang Tak Terucap **
Pak Haris, guru Bahasa Indonesia di SMA Nusa Bangsa, dikenal sebagai sosok yang hangat dan penyayang. Senyumnya selalu menghiasi wajahnya, membuat murid-muridnya merasa nyaman dan betah di kelas. Namun, di balik senyum itu, tersimpan luka masa lalu yang tak pernah terungkap. Pak Haris berasal dari keluarga broken home. Perpisahan orang tuanya saat ia masih kecil meninggalkan luka mendalam di hatinya. Ia tumbuh dalam kesedihan dan kekecewaan, merasa kehilangan kasih sayang orang tua. Suatu hari, Pak Haris menemukan sebuah surat di laci meja kerjanya. Surat itu berisi curahan hati seorang muridnya, sebut saja namanya Rara. Rara menceritakan tentang keluarganya yang sedang mengalami masalah. Orang tuanya sering bertengkar, dan Rara merasa sangat tertekan. Pak Haris terhenyak membaca surat itu. Ia teringat masa kecilnya yang penuh dengan kesedihan. Pak Haris memutuskan untuk menemui Rara. Ia ingin berbagi pengalamannya dan memberikan semangat kepada Rara. Ia menceritakan tentang masa kecilnya yang sulit, namun ia tetap berusaha untuk tegar dan meraih mimpi-mimpinya. Pak Haris juga menceritakan tentang bagaimana ia belajar untuk memaafkan dan melepaskan masa lalu. Rara terharu mendengar cerita Pak Haris. Ia merasa termotivasi untuk menghadapi masalah keluarganya. Ia menyadari bahwa ia tidak sendirian, dan masih banyak orang yang peduli padanya. Pak Haris mengajarkan Rara bahwa keluarga bukanlah segalanya, tetapi kasih sayang dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita bisa menjadi kekuatan untuk melewati masa-masa sulit. Pak Haris menyadari bahwa ia memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi sosok yang positif dan inspiratif bagi murid-muridnya. Ia ingin menunjukkan kepada mereka bahwa masa lalu tidak menentukan masa depan. Ia ingin mengajarkan mereka untuk mencintai diri sendiri dan orang-orang di sekitar mereka, meskipun mereka berasal dari keluarga yang broken home. Penutup:** Kisah Pak Haris dan Rara menunjukkan bahwa kasih sayang dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita bisa menjadi kekuatan untuk melewati masa-masa sulit. Meskipun berasal dari keluarga broken home, kita tetap bisa meraih mimpi-mimpi kita dan menjadi pribadi yang sukses. Pak Haris, dengan senyumnya yang hangat dan kata-kata bijaknya, menjadi bukti bahwa luka masa lalu tidak harus menghantui masa depan. Ia mengajarkan kita untuk mencintai dan memaafkan, dan untuk selalu melihat sisi positif dalam setiap kesulitan.