Perkembangan Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi Terpimpin: Sebuah Refleksi **
Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) merupakan periode penting dalam sejarah Indonesia. Periode ini ditandai dengan dominasi Partai Nasional Indonesia (PNI) dan Presiden Soekarno dalam sistem politik. Perkembangan Politik: * Dominasi PNI dan Soekarno: PNI menjadi partai dominan, dan Soekarno memegang kendali penuh atas pemerintahan. Sistem politik cenderung otoriter, dengan pembatasan kebebasan pers dan partai politik. * Konfrontasi dengan Belanda dan Malaysia: Soekarno memimpin konfrontasi dengan Belanda terkait Irian Barat dan Malaysia, yang berdampak pada ekonomi dan stabilitas politik. * Munculnya Gerakan 30 September (G30S/PKI): Peristiwa ini menandai puncak ketegangan politik dan menjadi titik balik menuju Orde Baru. Perkembangan Ekonomi: * Kebijakan Ekonomi Nasional: Soekarno menerapkan kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mencapai kemandirian ekonomi. * Nasionalisasi Perusahaan Asing: Pemerintah menasionalisasi perusahaan asing, yang berdampak pada investasi dan pertumbuhan ekonomi. * Pembangunan Infrastruktur: Pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur, seperti bendungan dan jalan raya, namun terkendala oleh konflik politik dan ekonomi. Refleksi: Masa Demokrasi Terpimpin merupakan periode yang penuh gejolak. Meskipun Soekarno berhasil mempertahankan kedaulatan Indonesia dan membangun infrastruktur, kebijakan politik dan ekonomi yang otoriter dan tidak stabil berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik. Peristiwa G30S/PKI menjadi titik balik yang menandai berakhirnya masa Demokrasi Terpimpin dan dimulainya era Orde Baru. Kesimpulan:** Masa Demokrasi Terpimpin merupakan periode penting dalam sejarah Indonesia, yang meninggalkan pelajaran berharga tentang pentingnya stabilitas politik dan ekonomi dalam membangun negara. Periode ini menunjukkan bahwa dominasi satu partai dan kepemimpinan otoriter dapat berdampak negatif pada demokrasi dan pertumbuhan ekonomi.