Uji Signifikansi dalam Riset Ilmu Sosial: Pendapat Fisher vs. Pendapat Neyman-Pearson
Uji signifikansi adalah tahap penting dalam riset ilmu sosial yang menggunakan metode kuantitatif. Uji ini bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan pada awal riset dapat diterima atau ditolak. Dalam uji signifikansi, terdapat dua pendapat yang berbeda dalam menentukan tingkat signifikansi statistik, yaitu pendapat Fisher dan pendapat Neyman-Pearson. Pendapat Fisher menggunakan nilai p untuk menunjukkan uji signifikansi dan melakukan inferensi induktif. Nilai p ini menggambarkan probabilitas bahwa hasil pengamatan yang diperoleh dapat terjadi secara kebetulan jika hipotesis null (H0) benar. Jika nilai p lebih kecil dari tingkat signifikansi yang ditentukan sebelumnya (biasanya 0,05), maka hipotesis null akan ditolak dan hipotesis alternatif dapat diterima. Di sisi lain, pendapat Neyman-Pearson menggunakan nilai alpha untuk menunjukkan perilaku yang terpilih di antara hipotesis null dan hipotesis alternatif. Nilai alpha ini merupakan tingkat kesalahan yang dapat diterima dalam menolak hipotesis null ketika sebenarnya hipotesis null tersebut benar. Biasanya, tingkat alpha yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai uji yang diperoleh lebih kecil dari nilai kritis yang ditentukan berdasarkan tingkat alpha, maka hipotesis null akan ditolak. Kedua pendapat ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pendapat Fisher memberikan fleksibilitas dalam menentukan tingkat signifikansi, namun dapat menghasilkan kesalahan dalam inferensi. Sementara itu, pendapat Neyman-Pearson memberikan kerangka kerja yang lebih kaku, namun dapat mengabaikan informasi penting dalam pengambilan keputusan. Dalam riset ilmu sosial, pemilihan pendapat yang tepat dalam menentukan signifikansi statistik sangat penting. Hal ini akan mempengaruhi kesimpulan yang diambil dari hasil riset dan dapat berdampak pada pengembangan teori dan kebijakan yang relevan. Oleh karena itu, peneliti perlu mempertimbangkan dengan cermat pendapat Fisher dan pendapat Neyman-Pearson serta konteks riset yang sedang dilakukan. Dalam kesimpulan, uji signifikansi dalam riset ilmu sosial merupakan tahap penting yang menentukan apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Pendapat Fisher dan pendapat Neyman-Pearson adalah dua pendekatan yang berbeda dalam menentukan tingkat signifikansi statistik. Pemilihan pendekatan yang tepat akan mempengaruhi kesimpulan riset dan pengembangan teori yang relevan. Oleh karena itu, peneliti perlu memahami kedua pendapat ini dan mempertimbangkan konteks riset yang sedang dilakukan.