Persahabatan Terbaik: Kisah Dua Sahabat Sekolah
Tokoh 1: (melihat ke arah Tokoh 2 yang duduk di bawah pohon) Hey, Kenapa kamu datang sendirian? Tokoh 2: (tersenyum) Aku datang sendirian karena aku ingin berbicara denganmu. Ada yang ingin aku sampaikan padamu. Tokoh 1: (menghela napas) Baiklah, ceritakan. Aku mendengarnya. Tokoh 2: (berhenti sejenak, lalu melanjutkan) Aku merasa ada yang kurang dalam persahabatan kita. Aku merasa kita semakin jauh dari satu sama lain. Tokoh 1: (terkejut) Apa maksudmu? Kita selalu bersama-sama, seperti biasa. Tokoh 2: (menghela napas) Aku tahu kita selalu bersama, tapi aku merasa ada yang kurang. Aku merasa kita tidak lagi seperti dulu. Tokoh 1: (menghela napas) Aku juga merasa ada yang kurang, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Tokoh 2: (menghela napas) Aku juga tidak tahu. Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu. Tokoh 1: (menghela napas) Baiklah, aku akan mencoba untuk memperbaikinya. Aku juga ingin kita kembali seperti dulu. Tokoh 2: (tersenyum) Terima kasih. Aku juga akan mencoba. Tokoh 1: (tersenyum) Aku juga. Aku dan kamu selalu bersama-sama. Tokoh 2: (tersenyum) Ya, kita selalu bersama-sama. Akhirnya, dua sahabat tersebut berjanji untuk memperbaiki persahabatan mereka dan kembali seperti dulu. Mereka berjanji untuk selalu bersama-sama, seperti yang mereka lakukan sejak dulu.