Indonesia: Negara Berlandaskan Ketuhanan, Bukan Negara Agama **
Pengakuan adanya Tuhan dalam sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa", merupakan fondasi penting bagi negara Indonesia. Namun, hal ini tidak serta merta menjadikan Indonesia sebagai negara agama. Pertama, Pancasila secara eksplisit menyatakan "Ketuhanan Yang Maha Esa", bukan "Ketuhanan Agama Tertentu". Ini menunjukkan bahwa negara Indonesia mengakui keberadaan Tuhan, tetapi tidak mengikat warganya untuk menganut agama tertentu. Kedua, Indonesia menganut paham sekularisme, yang memisahkan urusan agama dan negara. Hal ini tercermin dalam sistem hukum Indonesia yang tidak didasarkan pada hukum agama, melainkan pada hukum positif. Ketiga, meskipun mengakui keberadaan Tuhan, Indonesia tidak menganut paham ateisme, yang menolak keberadaan Tuhan. Sebaliknya, negara Indonesia menjamin kebebasan beragama bagi seluruh warganya. Keempat, pengakuan adanya Tuhan dalam Pancasila menunjukkan bahwa negara Indonesia mengakui adanya kehidupan religius dalam masyarakat. Hal ini tercermin dalam berbagai kebijakan yang mendukung kegiatan keagamaan, seperti pembangunan tempat ibadah dan pemberian hari libur keagamaan. Kesimpulan:** Pengakuan adanya Tuhan dalam Pancasila tidak menjadikan Indonesia sebagai negara agama. Sebaliknya, Indonesia adalah negara yang mengakui keberadaan Tuhan, tetapi tidak mengikat warganya untuk menganut agama tertentu. Negara Indonesia menganut paham sekularisme, yang memisahkan urusan agama dan negara, dan menjamin kebebasan beragama bagi seluruh warganya.