Menghitung Besar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Terutang
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah salah satu jenis pajak yang dikenakan kepada pemilik tanah dan bangunan. Pajak ini diatur oleh pemerintah dan tarifnya ditetapkan berdasarkan nilai objek pajak. Dalam kasus ini, kita akan menghitung besar PBB terutang yang harus dibayarkan oleh Bapak Prabowo atas tanah dan bangunan yang dimilikinya. Berdasarkan informasi yang diberikan, Bapak Prabowo memiliki sebidang tanah seluas $500m^{2}$ dengan bangunan seluas 120 $m^{2}$. Taksiran harga jual tanah adalah Rp500.000,00 per $m^{2}$ dan harga jual bangunan adalah Rp2.000.000,00 per $m^{2}$. Untuk menghitung besar PBB terutang, kita perlu menghitung nilai objek pajak terlebih dahulu. Nilai objek pajak tanah dapat dihitung dengan mengalikan luas tanah dengan harga jual per $m^{2}$, sedangkan nilai objek pajak bangunan dapat dihitung dengan mengalikan luas bangunan dengan harga jual per $m^{2}$. Nilai objek pajak tanah = $500m^{2} \times Rp500.000,00/m^{2}$ = Rp250.000.000,00 Nilai objek pajak bangunan = 120 $m^{2} \times Rp2.000.000,00/m^{2}$ = Rp240.000.000,00 Selanjutnya, kita perlu menentukan nilai jual objek pajak tidak kena pajak. Dalam kasus ini, nilai jual objek pajak tidak kena pajak adalah Rp10.000.000,00. Besar PBB terutang dapat dihitung dengan mengalikan selisih antara nilai objek pajak dan nilai jual objek pajak tidak kena pajak dengan tarif PBB yang ditetapkan. Selisih nilai objek pajak = (Rp250.000.000,00 + Rp240.000.000,00) - Rp10.000.000,00 = Rp480.000.000,00 Tarif PBB = 0,1% Besar PBB terutang = 0,1% x Rp480.000.000,00 = Rp480.000,00 Jadi, besar PBB terutang yang harus dibayarkan oleh Bapak Prabowo adalah Rp480.000,00. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah a. Rp. 480.000.