Persaingan dan Pengaruh Portugis di Maluku: Antara Diplomasi dan Konflik **
Kedatangan Portugis di Maluku pada tahun 1512 menandai babak baru dalam sejarah kepulauan rempah ini. Kehadiran mereka, yang didorong oleh ambisi menguasai perdagangan rempah-rempah, memicu dinamika baru di antara kerajaan-kerajaan Islam yang telah lama bercokol di Maluku, khususnya Ternate dan Tidore. Jawaban yang tepat untuk pertanyaan pertama adalah B. saling bermusuhan merebut pengaruh. Ternate dan Tidore, yang sebelumnya telah bersaing untuk memperebutkan dominasi di Maluku, melihat kedatangan Portugis sebagai peluang untuk memperkuat posisi mereka. Portugis, dengan teknologi persenjataan yang lebih maju, menjadi sekutu yang menarik bagi kedua kerajaan. Namun, alih-alih bersatu melawan Portugis, Ternate dan Tidore justru memanfaatkan kehadiran Portugis untuk memperkuat pengaruh mereka masing-masing. Ternate, yang dipimpin oleh Sultan Babullah, menjalin hubungan erat dengan Portugis, bahkan memberikan izin pembangunan Benteng Sao Paulo di Ternate. Sementara itu, Tidore, yang dipimpin oleh Sultan Hairun, memilih untuk melawan Portugis, melihat mereka sebagai ancaman terhadap kedaulatannya. Pertanyaan kedua menanyakan tentang izin pembangunan Benteng Sao Paulo. Jawaban yang tepat adalah E. Kesultanan Ternate. Sultan Babullah, yang melihat Portugis sebagai sekutu potensial dalam persaingannya dengan Tidore, memberikan izin kepada Portugis untuk membangun benteng di Ternate. Benteng Sao Paulo, yang kemudian dikenal sebagai Benteng Gamalama, menjadi simbol pengaruh Portugis di Maluku dan menjadi titik awal bagi mereka untuk mengendalikan perdagangan rempah-rempah. Persaingan antara Ternate dan Tidore, yang diperparah oleh kehadiran Portugis, mewarnai sejarah Maluku selama beberapa dekade. Meskipun Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah untuk sementara waktu, persaingan antar kerajaan dan perlawanan dari penduduk lokal akhirnya mengantarkan mereka pada kejatuhan. Kisah ini menunjukkan bagaimana kekuatan asing dapat memicu konflik dan persaingan di wilayah yang telah lama memiliki dinamika internalnya sendiri. Wawasan:** Kisah persaingan Ternate dan Tidore serta pengaruh Portugis di Maluku mengajarkan kita tentang pentingnya memahami konteks sejarah dan bagaimana kekuatan asing dapat memengaruhi dinamika politik dan sosial suatu wilayah.