Ria, Sang Dokter Cilik **
Ria, adik dari Shani JKT48, berlari dengan langkah cepat menuju ruang UGD. Wajahnya yang masih muda, baru menginjak bangku SMP, terlihat serius dan penuh kepedulian. Di tangannya, ia menggenggam stetoskop kecil, simbol profesinya sebagai dokter cilik. Hari ini, Ria mendapat panggilan darurat. Oniel, seorang pasien yang tiba-tiba pingsan, membutuhkan pertolongan segera. Ria, yang sudah terbiasa menangani berbagai macam kasus kesehatan, langsung sigap. Ia memeriksa denyut nadi Oniel dengan teliti, lalu mendengarkan detak jantungnya dengan stetoskop. Meskipun usianya masih muda, Ria sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan medis yang mumpuni. Ia belajar dari orang tuanya, yang merupakan dokter berpengalaman, dan dari kakaknya, Shani, yang juga seorang profesional di bidang kesehatan. Keduanya, Ria dan Shani, bahkan telah ditunjuk sebagai direktur utama rumah sakit milik orang tua mereka. Sebuah tanggung jawab besar yang mereka emban dengan penuh dedikasi. Ria, dengan tekad yang kuat, terus memeriksa Oniel. Ia tidak menyerah sebelum menemukan penyebab pingsannya. Ia yakin, dengan pengetahuan dan pengalamannya, ia bisa membantu Oniel kembali sehat. Di tengah kesibukannya sebagai dokter cilik, Ria tetaplah seorang anak SMP yang penuh semangat. Ia selalu berusaha menyeimbangkan tanggung jawabnya sebagai dokter dengan kewajibannya sebagai pelajar. Kisah Ria, sang dokter cilik, menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih mimpi dan berkontribusi bagi sesama. Wawasan:** Kisah Ria mengingatkan kita bahwa potensi dan bakat bisa muncul di usia berapa pun. Semangat dan dedikasi yang tinggi, seperti yang dimiliki Ria, dapat membawa perubahan positif bagi dunia.