Pelajaran di Panggung **
Ria dan Shani duduk di bangku penonton, jantung mereka berdebar kencang. Malam ini, mereka akan menampilkan drama di teater sekolah. Namun, bukan drama yang tertulis di naskah yang membuat mereka gugup. Mereka punya rencana lain, sebuah rencana untuk memberi pelajaran kepada beberapa teman yang suka mengompori mereka. Sudah lama Ria dan Shani menjadi sasaran gosip dan provokasi. Setiap kali mereka berselisih pendapat, teman-teman mereka yang lain akan langsung ikut campur, memperkeruh suasana dan memperburuk keadaan. Ria dan Shani lelah dengan drama yang tak berujung. "Kita harus memberi mereka pelajaran," bisik Ria, matanya berbinar. "Kita akan pura-pura berantem di atas panggung, tapi sebenarnya kita sedang berakting." Shani mengangguk setuju. Mereka berlatih dengan tekun, menyusun dialog yang penuh dengan pertengkaran dan amarah. Saat lampu panggung menyala, Ria dan Shani memulai adegan mereka. Mereka berteriak, berdebat, dan bahkan sampai mendorong satu sama lain. Penonton tercengang. Mereka terpaku pada drama yang terjadi di atas panggung. Namun, Ria dan Shani tahu bahwa mereka sedang memainkan peran. Mereka sedang menunjukkan kepada teman-teman mereka bahwa mereka tidak akan terpengaruh oleh provokasi mereka. Di tengah pertengkaran yang semakin panas, Ria tiba-tiba berhenti. "Cukup!" teriaknya. "Aku lelah dengan semua ini. Kenapa kalian selalu ikut campur?" Shani menimpali, "Kami punya masalah kami sendiri, dan kami bisa menyelesaikannya sendiri. Kalian tidak perlu ikut campur." Penonton terdiam. Mereka menyadari bahwa Ria dan Shani sedang berbicara kepada mereka, bukan kepada karakter di dalam drama. "Kami tidak ingin bertengkar," lanjut Ria. "Kami ingin menjadi teman, tapi kami tidak bisa jika kalian terus menerus mengompori kami." Shani menambahkan, "Kami ingin kalian mendukung kami, bukan menghancurkan kami." Adegan berakhir dengan Ria dan Shani berpelukan, menunjukkan bahwa mereka telah berdamai. Penonton bertepuk tangan dengan riuh. Setelah pertunjukan, teman-teman Ria dan Shani menghampiri mereka. Mereka meminta maaf atas perilaku mereka dan berjanji untuk tidak ikut campur lagi. Ria dan Shani tersenyum. Mereka telah berhasil memberi pelajaran kepada teman-teman mereka, dan yang lebih penting, mereka telah menunjukkan bahwa mereka bisa mengatasi masalah mereka sendiri. Wawasan:** Kisah ini mengajarkan kita bahwa penting untuk memiliki teman yang mendukung dan tidak ikut campur dalam urusan orang lain. Kita juga harus berani untuk menghadapi masalah kita sendiri dan tidak membiarkan orang lain menghancurkan kita.