Sejarah Pramuka Indonesia: Dari Baden Powell hingga Sumpah Pemud
Sejarah pramuka di Indonesia tidak terlepas dari gagasan Baden Powell, yang merupakan pendiri gerakan pramuka di seluruh dunia. Lord Robert Baden-Powell of Gilwell mencatat pengalamannya dalam membimbing remaja di Inggris, yang kemudian berkembang menjadi gerakan kepramukaan. Ide Baden-Powell yang tertuang dalam bukunya "Scouting for Boys" menyebar ke berbagai negara, termasuk ke Hindia Belanda. Gerakan pramuka (kepramukaan) telah berperan aktif dan menjadi kongres pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang mencetuskan Sumpah Pemuda. Hal ini membuat kepanduan di Indonesia semakin berkembang. K.H. Agus Salim mengusulkan ide untuk mengganti nama "Pauder" dengan nama "Pandu" atau "Kepanduan" setelah adanya larangan pemerintah Hindia Belanda terhadap kata "Vindery". Salah satu tokoh penting dalam sejarah pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Dalam sejarah Kepanduan Indonesia, Sri Sultan HB IX memiliki peran yang sangat besar. Dengan demikian, sejarah pramuka di Indonesia memiliki akar yang kuat dari gagasan Baden Powell dan terus berkembang hingga saat ini. Gerakan pramuka menjadi salah satu wadah penting dalam pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi muda Indonesia.