Analisis Norma Konstitusi Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 pada Masa Amandemen
Pada masa amandemen 1 (19 Oktober 1999), amandemen 11 (18 Agustus 2000), amandemen III (10 November 2001), dan amandemen IV (10 Agustus 2002), terdapat perubahan signifikan dalam norma konstitusi Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945. Dalam artikel ini, akan dilakukan analisis terhadap perubahan-perubahan tersebut dan dampaknya terhadap sistem hukum dan tatanan negara. Pada masa amandemen 1, terjadi perubahan dalam Pasal 18 yang mengatur tentang kebebasan beragama. Perubahan ini memberikan jaminan yang lebih kuat terhadap kebebasan beragama bagi seluruh warga negara Indonesia. Selain itu, amandemen ini juga mengakui dan menghormati keragaman agama di Indonesia. Amandemen 11 membawa perubahan dalam Pasal 18 terkait dengan kebebasan berserikat dan berkumpul. Perubahan ini memberikan jaminan yang lebih kuat terhadap hak untuk berserikat dan berkumpul secara damai. Hal ini penting dalam memperkuat demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Amandemen III mengubah Pasal 18 terkait dengan hak asasi manusia. Perubahan ini mengakui dan menghormati hak asasi manusia sebagai hak yang melekat pada setiap individu. Selain itu, amandemen ini juga menguatkan perlindungan terhadap hak-hak minoritas dan kelompok rentan. Terakhir, amandemen IV membawa perubahan dalam Pasal 18 terkait dengan hak untuk mendapatkan pekerjaan. Perubahan ini memberikan jaminan yang lebih kuat terhadap hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan adil. Hal ini penting dalam menciptakan kesempatan kerja yang merata bagi seluruh warga negara Indonesia. Secara keseluruhan, amandemen- amandemen pada Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan individu. Perubahan-perubahan ini merupakan langkah positif dalam memperkuat demokrasi dan menjaga keadilan sosial di Indonesia.