Hukum dan Moralitas: Dua Pilar Kesejahteraan Bangsa Indonesi
Hukum dan moralitas adalah dua pilar yang saling terkait dalam kehidupan bermasyarakat. Hukum tidak hanya berfungsi sebagai aturan yang mengatur, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang luhur, seperti keadilan, kebahagiaan, dan kesejahteraan rakyat. Moralitas, di sisi lain, merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar tindakan manusia dalam masyarakat. Bangsa Indonesia memiliki budaya ketimuran yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas. Namun, terdapat degradasi moral di negeri ini yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Hal ini menuntut kita untuk mencari solusi pemecahan masalah yang mencerminkan terpenuhinya keadilan terhadap hak-hak asasi manusia tanpa mengorbankan moral sebagai nilai-nilai agama. Dalam era modernisasi dan globalisasi saat ini, media elektronika telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, penggunaan media elektronika juga dapat membawa dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami peranan hukum dan moral dalam kehidupan sehari-hari. Hukum dan moral memiliki hubungan erat sekali. Sebagai pepatah Roma menyatakan, "Apa artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas?". Dengan demikian, hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai oleh moralitas. Hukum harus selalu diukur dengan norma moral, sehingga perundang-undangan yang immoral harus diganti agar hukum dapat meningkatkan dampak sosial dari moralitas. Dalam konteks bangsa Indonesia, hukum dan moral harus selaras dengan realitas sosial masyarakatnya. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan para dewan untuk merespons masalah degradasi moral dengan tanggung jawab yang serius. Dengan memahami peranan