Terang Benderang di Balik Jendela **
** Di sebuah kota yang dipenuhi gedung-gedung menjulang tinggi, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, terdapat sebuah rumah kecil yang sederhana. Di dalam rumah itu, seorang gadis bernama Luna menghabiskan hari-harinya dengan membaca buku-buku tebal dan menatap langit biru melalui jendela kamarnya. Luna adalah seorang gadis yang pendiam dan pemalu, lebih suka menghabiskan waktu di dalam rumah daripada bergaul dengan teman-temannya. Suatu sore, saat hujan deras mengguyur kota, Luna duduk di dekat jendela, matanya tertuju pada tetesan air yang menari-nari di kaca. Tiba-tiba, sebuah kilatan cahaya menyilaukan menerobos masuk melalui celah tirai. Luna terkesiap, matanya terpejam erat. Ketika ia membuka matanya kembali, ia melihat sebuah cahaya terang benderang di luar jendela. Cahaya itu berasal dari sebuah toko kecil di seberang jalan. Toko itu menjual berbagai macam mainan dan pernak-pernik, dan saat ini sedang didekorasi dengan lampu-lampu berwarna-warni yang berkilauan. Luna terpesona oleh keindahan cahaya itu. Ia merasa tertarik untuk keluar dan melihat lebih dekat. Dengan ragu, Luna membuka pintu rumahnya dan melangkah keluar. Hujan telah reda, dan udara terasa sejuk dan segar. Luna berjalan menuju toko mainan itu, matanya tertuju pada cahaya yang semakin terang. Setibanya di depan toko, Luna terkesima. Toko itu dihiasi dengan berbagai macam lampu dan dekorasi yang indah. Di dalam toko, Luna melihat seorang pria tua sedang sibuk menata mainan-mainan di rak. Pria itu tersenyum ramah kepada Luna dan mengajaknya masuk. Luna merasa nyaman berada di dalam toko itu. Ia melihat berbagai macam mainan yang menarik perhatiannya, mulai dari boneka beruang hingga mobil-mobilan. Luna menghabiskan waktu berjam-jam di dalam toko itu, bermain dengan mainan-mainan dan berbincang dengan pria tua itu. Ia merasa bahagia dan tenang. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Luna merasa memiliki teman yang bisa diajak berbagi cerita dan bermain. Saat matahari mulai terbenam, Luna pamit kepada pria tua itu dan kembali ke rumahnya. Ia merasa senang dan bersemangat. Cahaya terang benderang di toko mainan itu telah membawa sinar baru dalam hidupnya. Luna menyadari bahwa dunia di luar sana tidaklah menakutkan seperti yang ia bayangkan selama ini. Keesokan harinya, Luna kembali ke toko mainan itu. Ia ingin menghabiskan waktu bersama pria tua itu dan bermain dengan mainan-mainan yang menarik perhatiannya. Luna merasa bahwa toko mainan itu telah menjadi tempat yang istimewa baginya. Sejak saat itu, Luna sering mengunjungi toko mainan itu. Ia belajar banyak hal dari pria tua itu, mulai dari cara bermain hingga cara bergaul dengan orang lain. Luna merasa hidupnya semakin berwarna dan menyenangkan. Cahaya terang benderang di toko mainan itu telah menjadi simbol harapan dan kebahagiaan bagi Luna. Ia menyadari bahwa di balik setiap kegelapan, selalu ada cahaya yang siap menerangi jalan. Luna berjanji untuk selalu mengingat cahaya itu dan menyebarkannya kepada orang-orang di sekitarnya.