Peran Sunan Ampel dalam Penyebaran Islam di Jawa Timur
Sunan Ampel, putra dari Sunan Gresik, Maulana, memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur. Setelah Raden Patah dilantik menjadi Sultan Demak yang pertama, Sunan Ampel dan masyarakat Demak harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang berasal dari ajaran agama Hindu, seperti sesaji dan selamatan. Namun, Sunan Ampel memahami bahwa masyarakat sulit meninggalkan kebiasaan mereka secara sekaligus. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar kebiasaan-kebiasaan tersebut diwarnai dengan ajaran Islam. Meskipun ada pendapat lain dari beberapa wali lainnya, Sunan Ampel berhasil meyakinkan mereka dengan argumen bahwa perubahan yang terlalu drastis dapat menyebabkan bid'ah. Dengan demikian, ia menyetujui agar kebiasaan-kebiasaan tersebut tetap dilakukan, namun dengan nuansa ajaran Islam yang murni. Sunan Ampel memiliki peran yang sangat besar dalam penyebaran Islam di Jawa Timur. Setelah wafatnya, ia dimakamkan di Masjid Ampel, Surabaya. Jasa-jasanya dalam meletakkan dasar penyebaran Islam baik secara sosial maupun politik sangatlah besar. Sunan Ampel berhasil mengintegrasikan ajaran Islam dengan kebiasaan-kebiasaan lokal, sehingga memudahkan masyarakat dalam memahami dan menerima agama baru ini. Dengan pendekatan yang bijaksana dan pemahaman yang mendalam tentang masyarakat Jawa Timur, Sunan Ampel berhasil menciptakan harmoni antara kebiasaan lama dan ajaran Islam. Hal ini membantu dalam penyebaran agama Islam di wilayah ini, karena masyarakat merasa nyaman dan tidak merasa terpaksa meninggalkan kebiasaan mereka yang telah ada sejak lama. Dalam kesimpulan, Sunan Ampel memiliki peran yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa Timur. Melalui pendekatan yang bijaksana dan pemahaman yang mendalam tentang masyarakat setempat, ia berhasil mengintegrasikan ajaran Islam dengan kebiasaan-kebiasaan lokal. Dengan demikian, Sunan Ampel telah memberikan kontribusi besar dalam meletakkan dasar penyebaran Islam di Jawa Timur secara sosial dan politik.