Menghitung Koefisien Elastisitas Silang Antar Tiket Mini Bus dan Kereta Api
Dalam dunia transportasi, harga dan permintaan tiket menjadi faktor penting yang mempengaruhi keputusan konsumen. Dalam kasus ini, kita akan menghitung koefisien elastisitas silang antara tiket mini bus dan kereta api. Diketahui bahwa harga tiket mini bus naik dari Rp. 70.000 menjadi Rp. 80.000, sedangkan harga tiket kereta api tetap. Permintaan tiket mini bus menjadi 1150 lembar, sedangkan permintaan tiket kereta api menjadi 1000 lembar. Koefisien elastisitas silang (E) dapat dihitung dengan rumus berikut: E = (ΔQx / Qx) / (ΔPx / P) = (ΔQx / ΔPx) * (P / Qx) Di mana: ΔQx = Perubahan permintaan tiket mini bus = 1150 - 1000 = 150 lembar ΔPx = Perubahan harga tiket mini bus = 80.000 - 70.000 = 10.000 P = Harga tiket kereta api = 70.000 Qx = Permintaan awal tiket mini bus = 1000 Maka, koefisien elastisitas silangnya adalah: E = (150 / 10.000) * (70.000 / 1000) = 0,015 * 70 = 1,05 Dengan demikian, koefisien elastisitas silangnya adalah 1,05. Ini menunjukkan bahwa untuk setiap kenaikan harga tiket mini bus sebesar Rp. 10.000, permintaan tiket kereta api akan naik sebesar 1,05%. Hal ini menunjukkan adanya substitusi antara kedua jenis transportasi tersebut.