Konstruksi Pengertian Iman dalam Al-Quran Berkaitan dengan Assyaddu Hubban (QS. Al-Baqarah 2:165) Qalbu, Mata, dan Telinga (QS. Al-A'raaf 7:179)
Pengertian Iman dalam Al-Quran Ayat QS. Al-Baqarah (2):165 menyatakan, "Dan di antara manusia ada yang menjadikan sembahan-sembahan selain Allah mereka mencintai mereka sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah." Ayat ini menggambarkan konsep "hubban" atau cinta yang mendalam terhadap Allah SWT. Konstruksi pengertian iman dalam ayat ini menunjukkan bahwa iman kepada Allah tidak hanya sebatas keyakinan, tetapi juga melibatkan perasaan cinta yang mendalam. Iman kepada Allah bukan sekadar ketaatan formal, tetapi juga ekspresi cinta yang tulus dan mendalam. Ayat QS. Al-A'raaf (7):179 menyatakan, "Sesungguhnya Kami telah jadikan bagi Jahannam banyak dari jin dan manusia; mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." Dari ayat ini, pengertian iman kepada Allah SWT adalah memiliki hati yang digunakan untuk memahami ayat-ayat-Nya, mata yang digunakan untuk melihat tanda-tanda kebesaran-Nya, dan telinga yang digunakan untuk mendengar ayat-ayat-Nya. Ini menegaskan bahwa iman bukan hanya tentang keyakinan, tetapi juga melibatkan penggunaan akal, pengamatan, dan pendengaran yang benar terhadap ajaran-ajaran Allah. Secara ringkas, konstruksi pengertian iman dalam Al-Quran berkaitan dengan assyaddu hubban (cinta yang mendalam) menekankan bahwa iman bukan hanya tentang keyakinan, tetapi juga melibatkan perasaan cinta yang mendalam terhadap Allah SWT. Selain itu, iman juga melibatkan penggunaan hati, mata, dan telinga untuk memahami, melihat, dan mendengar ayat-ayat Allah dengan benar.