Pendekatan Feminisme Sebagai Kritik Terhadap Diskriminasi Perempuan di Dunia Kerj
Pendekatan feminisme merupakan suatu kritik yang penting terhadap diskriminasi yang dialami oleh perempuan di dunia kerja. Di Indonesia, pendekatan ini menjadi relevan karena masih banyaknya kasus diskriminasi terhadap perempuan dalam berbagai bidang pekerjaan. Misalnya, dalam dunia bisnis, perempuan seringkali dihadapkan pada kesulitan untuk mendapatkan posisi manajerial yang sama dengan rekan pria meskipun memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa norma sosial dan budaya patriarki masih memengaruhi akses perempuan terhadap kesempatan kerja yang layak. Pendekatan feminisme juga mengkritisi ketidaksetaraan upah antara perempuan dan laki-laki dalam dunia kerja. Meskipun telah ada undang-undang yang melarang diskriminasi upah berdasarkan jenis kelamin, namun kenyataannya masih banyak perempuan yang menerima upah yang lebih rendah dibandingkan dengan rekan laki-lakinya yang memiliki jabatan dan tanggung jawab yang sama. Selain itu, pendekatan feminisme juga menyoroti ketidakadilan dalam hal cuti hamil dan cuti menyusui. Banyak perempuan yang merasa terpaksa untuk tidak mengambil cuti hamil atau cuti menyusui karena takut akan kehilangan posisi atau kesempatan karirnya. Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya stigma terhadap perempuan yang ingin menjalani peran sebagai ibu dan profesional secara bersamaan. Dengan demikian, pendekatan feminisme di Indonesia menjadi kritis karena menggambarkan realitas bahwa perempuan masih menghadapi berbagai bentuk diskriminasi di dunia kerja. Melalui pemahaman yang mendalam tentang isu-isu ini, diharapkan dapat tercipta kesetaraan dan kesempatan kerja yang adil bagi perempuan di masa depan.