Stabilitas Atom dan Pembentukan Ion
Atom adalah unit dasar dari materi dan terdiri dari proton, neutron, dan elektron. Dalam sistem periodik, terdapat berbagai unsur dengan sifat dan karakteristik yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang stabilitas atom dan pembentukan ion. Stabilitas atom adalah kemampuan suatu atom untuk tetap dalam keadaan yang stabil. Dalam hal ini, unsur yang paling stabil adalah unsur inert gas (unsur golongan 18). Unsur-unsur ini memiliki konfigurasi elektron penuh di kulit terluar mereka, sehingga mereka cenderung tidak bereaksi dengan unsur lain. Contohnya adalah helium (He) dengan konfigurasi elektron 2. Namun, tidak semua atom memiliki konfigurasi elektron penuh. Atom-atom lain cenderung membentuk ion untuk mencapai stabilitas. Ion adalah atom yang kehilangan atau mendapatkan elektron sehingga memiliki muatan listrik positif atau negatif. Dalam hal ini, atom yang paling mudah membentuk ion adalah unsur logam alkali (unsur golongan 1) dan unsur halogen (unsur golongan 17). Misalnya, atom natrium (Na) dengan nomor atom 11 memiliki konfigurasi elektron 2-8-1. Untuk mencapai stabilitas, atom natrium akan kehilangan satu elektron dan membentuk ion positif dengan muatan +1. Atom klorin (Cl) dengan nomor atom 17 memiliki konfigurasi elektron 2-8-7. Untuk mencapai stabilitas, atom klorin akan mendapatkan satu elektron dan membentuk ion negatif dengan muatan -1. Ketika atom natrium dan atom klorin bereaksi, mereka membentuk senyawa natrium klorida (NaCl) yang memiliki ikatan ionik. Dalam pembentukan ion, konfigurasi elektron atom menjadi faktor penentu. Atom cenderung kehilangan atau mendapatkan elektron sehingga kulit terluar mereka menjadi penuh. Dalam hal ini, atom unsur dengan konfigurasi elektron yang mendekati konfigurasi elektron inert gas akan menjadi lebih stabil. Dalam kesimpulan, stabilitas atom dapat dicapai dengan memiliki konfigurasi elektron penuh di kulit terluar. Atom yang tidak memiliki konfigurasi elektron penuh cenderung membentuk ion untuk mencapai stabilitas. Konfigurasi elektron menjadi faktor penentu dalam pembentukan ion. Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih memahami sifat dan karakteristik unsur-unsur dalam sistem periodik.