Perkembangan Ulama Hadis pada Periode Ketujuh (656 H-Sekarang)
Periode ketujuh dalam sejarah ulama hadis dimulai setelah meninggalnya Khalifah Abasiyyah ke XVII al-Mu'taşim (w. 656 H) dan berlanjut hingga saat ini. Periode ini dikenal sebagai "Ahdu As-Syarhi wa al-Jâmi' wa at-Takhriji wa al-Bahsi", yang berarti masa pensyarahan, penghimpunan, pentakhrijan, dan pembahasan. Selama periode ini, para ulama hadis melakukan berbagai upaya untuk menerbitkan dan menyaring isi kitab-kitab hadis. Mereka juga menyusun kitab-kitab jami' yang umum. Salah satu usaha yang dilakukan adalah menyusun kitab-kitab Zawẵid, yang merupakan upaya mengumpulkan hadis-hadis yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya ke dalam sebuah kitab tertentu. Contohnya adalah Kitab Zawaid yang disusun oleh Ibnu Majah dan Kitab Zawa'id as-Sunan Al-Kubra yang disusun oleh al-Busiry. Selain itu, para ulama hadis pada periode ini juga mengumpulkan hadis-hadis yang terdapat dalam beberapa kitab ke dalam sebuah kitab tertentu. Contohnya adalah Kitab Jami' al-Masanid wa as-Sunan al-Hãđi li Aqwami Sunan yang ditulis oleh al-Hafidz Ibnu Katsir, dan Jami' al-Jawāmi' yang disusun oleh al-Hafiz as-Suyufi. Pada periode ini, banyak kitab dalam berbagai ilmu yang mengandung hadis-hadis yang tidak disebutkan perawinya dan pentakhrijinya. Beberapa ulama berusaha untuk menerangkan tempat-tempat pengambilan hadis-hadis tersebut dan nilai-nilainya dalam sebuah kitab tertentu. Contohnya adalah Takhrij Hadis, al-Kafi as-Syafi fi Takhrij Ahadis al-Kasysyaf yang ditulis oleh Ibnu Hajar al-'Asqalani. Selain itu, periode ketujuh juga melahirkan ulama-ulama hadis yang menyusun kitab-kitab Atraf. Contohnya adalah Itaf al-Mahārah bi Atraf al-'Asyrah yang ditulis oleh Ibnu Hajar al-'Asqalani. Tokoh-tokoh ulama hadis yang terkenal pada periode ini antara lain Adz-Dzahaby, Ibnu Sayyidinnas, Ibnu Daqiq al-'Id, Muglathai, Al-Asqalany, Ad-Dimyaty, Al-Ainy, As-Suyuthi, Az-Zarkasy, Al-Mizzy, Al-Alay, Ibnu Katsir, Az-Zaily, Ibnu Rajab, Ibnu Mulaqqin, Al-Bulqiny, Al-Iraqy, Al-Haisamy, dan A'u Zurah. Periode ketujuh ini merupakan periode penting dalam perkembangan ulama hadis, di mana mereka melakukan berbagai upaya untuk menyusun dan menyaring hadis-hadis serta mengumpulkannya dalam kitab-kitab tertentu.