Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Keseimbangan Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang melepaskan energi dalam bentuk panas. Dalam reaksi eksoterm, energi yang dilepaskan oleh reaksi lebih besar daripada energi yang diperlukan untuk memulai reaksi. Salah satu contoh reaksi eksoterm adalah reaksi antara dua molekul nitrogen monoksida (NO) yang menghasilkan molekul nitrogen (N2) dan molekul oksigen (O2). Dalam reaksi ini, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan keseimbangan reaksi. Pernyataan yang benar adalah: 1. Jika reaksi bergeser ke kanan: Jika reaksi bergeser ke kanan, artinya reaksi lebih cenderung menghasilkan produk daripada reaktan. Dalam hal ini, pernyataan (1) benar. 2. Jika suhu diperbesar, reaksi bergeser ke kanan: Peningkatan suhu dapat meningkatkan kecepatan reaksi. Dalam reaksi eksoterm, peningkatan suhu akan menyebabkan peningkatan energi kinetik molekul, sehingga reaksi lebih cenderung bergerak ke arah produk. Oleh karena itu, pernyataan (2) benar. 3. Jika diberi katalis, reaksi bergeser ke kanan: Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi tanpa ikut bereaksi secara kimia. Dalam reaksi eksoterm, katalis dapat mengurangi energi aktivasi yang diperlukan untuk memulai reaksi, sehingga reaksi lebih cenderung bergerak ke arah produk. Oleh karena itu, pernyataan (3) benar. 4. Jika ditambahkan gas NO, reaksi bergeser ke kanan: Jika gas NO ditambahkan ke dalam sistem reaksi, konsentrasi reaktan akan meningkat. Dalam reaksi eksoterm, peningkatan konsentrasi reaktan akan mendorong reaksi bergerak ke arah produk. Oleh karena itu, pernyataan (4) benar. Berdasarkan penjelasan di atas, pernyataan yang benar adalah a. (1), (2), dan (3).