Relevansi Filsafat Hukum Masa Romawi dalam Penegakan Hukum di Indonesi
Pendahuluan: Filsafat hukum masa Romawi menekankan konsep hukum alam atau hukum kodrat yang menekankan pada aspek keadilan. Prinsip ini relevan bagi penyelenggaraan hukum di Indonesia, terutama dalam konteks pemberlakuan kebijakan PPKM Darurat. Bagian 1: Konsep Hukum Alam Masa Romawi - Konsep hukum alam atau hukum kodrat menekankan pada keadilan. - Hukum dianggap memberikan keadilan menurut kodratnya untuk melunakkan kekerasan atau kekakuan hukum positif. Bagian 2: Relevansi Filsafat Hukum Masa Romawi bagi Indonesia - Prinsip filsafat hukum masa Romawi dapat dijadikan landasan kerja dalam penegakan hukum di Indonesia. - Konsep ini mendorong aparat penegak hukum untuk tidak hanya fokus pada pembacaan undang-undang, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menghayati dan "menangkap" kaidah yang hidup dalam suatu peraturan perundang-undangan. Bagian 3: Menerobos Kekakuan dan Mencairkan Kebekuan Hukum - Konsep hukum kodrat masa Romawi dapat menerobos kekakuan dan mencairkan kebekuan hukum di Indonesia. - Prinsip ini mengingatkan aparat penegak hukum untuk tidak hanya mengandalkan undang-undang, tetapi juga mempertimbangkan implikasi dan dekandensi yang mungkin timbul. Bagian 4: Pentingnya Keadilan dalam Penegakan Hukum - Konsep hukum kodrat menekankan pada aspek keadilan, yang merupakan hakikat dari hukum itu sendiri. - Dalam konteks pemberlakuan kebijakan PPKM Darurat, prinsip keadilan harus menjadi landasan dalam penegakan hukum. Kesimpulan: Filsafat hukum masa Romawi yang menekankan pada konsep hukum kodrat dan keadilan relevan bagi penyelenggaraan hukum di Indonesia. Prinsip ini dapat mendorong aparat penegak hukum untuk tidak hanya mengandalkan undang-undang, tetapi juga mempertimbangkan implikasi dan dekandensi yang mungkin timbul. Melalui konsep ini, hukum dapat memberikan rasa keadilan meskipun tidak berbentuk undang-undang, dan menerobos kekakuan serta mencairkan kebekuan hukum di Indonesia.