Kehidupan Komunitas di Desa Bakulan
Desa Bakulan, yang terletak di RT 002 / RW 002, dipimpin oleh Bapak Kasiyo sebagai ketua RT dan Bapak Sutarno sebagai ketua RW. Desa ini memiliki 40 kepala keluarga dan 36 bangunan rumah warga. Di dalam komunitas ini, terdapat banyak konektivitas antara satu dengan yang lain. Desa Bakulan memiliki kondisi geografis dataran rendah dengan beberapa lahan kosong yang biasanya ditanami dengan pohon pisang, singkong, ubi jalar, kacang tanah, dan lain-lain. Selain itu, terdapat juga berbagai jenis pohon seperti mangga, rambutan, jati, bambu, durian, dan kelapa. Di desa ini juga terdapat sawah dan lahan yang ditanami dengan pohon tebu. Selain menjadi petani, banyak warga desa Bakulan yang bekerja di pabrik, menjadi penjahit, pedagang, dan berbagai pekerjaan lainnya sebagai mata pencaharian sehari-hari. Beberapa warga juga merantau ke luar daerah seperti Surabaya, Bandung, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, dan lainnya, sehingga hanya anak-anak atau kakek-nenek yang tinggal di desa. Di desa Bakulan, terdapat banyak interaksi antara warga. Misalnya, kerja bakti menyapu jalan yang dilakukan oleh ibu-ibu setiap hari Minggu, membersihkan sumber mata air, memperbaiki lampu jalan yang mati, serta arisan setiap hari Minggu pagi di balai RT dan kumpulan taruna pada malam tanggal 2 setiap bulan untuk pemuda-pemudi desa Bakulan di rumah warga secara bergantian. Selain itu, jika ada salah satu keluarga yang memiliki acara, warga desa Bakulan juga melakukan kerjasama sinoman. Rewangan atau masak-masak juga sering dilakukan untuk keluarga yang sedang mengadakan acara. Ketika ada warga yang sakit, biasanya diadakan kegiatan menjenguk, dan sebelumnya para warga diminta untuk memberikan sumbangan dana untuk meringankan beban orang yang sakit tersebut. Selain itu, terdapat juga kumpulan untuk para bapak-bapak setiap hari Jumat kliwon dan legi pada malam hari, serta kumpulan untuk ibu-ibu PKK pada siang hari setiap hari Jumat pahing, wage, dan legi. Kumpulan-kumpulan ini diadakan untuk membahas kepentingan desa Bakulan, seperti musyawarah untuk menyampaikan usulan dan ajuan, serta arisan. Setiap malam Jumat, juga ada pengajian bersama yang dilakukan di rumah warga secara bergantian. Selain itu, masih banyak lagi konektivitas yang terjadi di desa Bakulan. Kehidupan komunitas di Desa Bakulan sangat kaya dengan interaksi antarwarga. Dalam kegiatan sehari-hari, warga saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain. Semangat gotong royong dan kebersamaan sangat terasa di desa ini. Desa Bakulan adalah contoh nyata bagaimana kehidupan komunitas yang harmonis dapat terwujud di tengah-tengah masyarakat pedesaan.