Bagaimana PSHT Membentuk Disiplin dan Kedisiplinan Diri?
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) merupakan organisasi pencak silat yang sudah dikenal luas di Indonesia. Lebih dari sekadar bela diri, PSHT juga mengemban misi mulia untuk membentuk manusia berbudi luhur, berakhlak mulia, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Salah satu aspek penting yang ditekankan dalam PSHT adalah pembentukan disiplin dan kedisiplinan diri.
Proses Latihan Fisik yang Keras dan Teratur
Latihan fisik dalam PSHT sangatlah keras dan teratur. Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti serangkaian latihan yang menguji ketahanan fisik dan mental. Mulai dari pemanasan, latihan dasar, hingga teknik bertarung, semua dilakukan dengan disiplin tinggi. Keteraturan latihan ini secara tidak langsung menanamkan sikap disiplin dalam diri setiap siswa.
Penekanan pada Tata Krama dan Etika
PSHT memiliki tata krama dan etika yang dijunjung tinggi. Siswa diajarkan untuk menghormati guru, senior, dan sesama saudara seperguruan. Sikap sopan santun, rendah hati, dan saling menghargai menjadi bagian tak terpisahkan dari latihan PSHT. Penanaman nilai-nilai luhur ini berperan penting dalam membentuk kedisiplinan diri, karena siswa belajar untuk mengendalikan diri dan berperilaku sesuai norma yang berlaku.
Ajaran Persaudaraan dan Kebersamaan
PSHT mengajarkan pentingnya persaudaraan dan kebersamaan. Siswa dididik untuk saling tolong menolong, bahu membahu, dan menjunjung tinggi solidaritas. Dalam setiap latihan, mereka dituntut untuk bekerja sama dan saling mendukung. Rasa persaudaraan yang kuat ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap sesama, yang pada gilirannya memperkuat kedisiplinan diri.
Pembinaan Mental dan Spiritual
Selain latihan fisik, PSHT juga menekankan pembinaan mental dan spiritual. Siswa diajarkan untuk senantiasa menjaga hati dan pikiran agar tetap bersih dan jernih. Meditasi, doa, dan renungan menjadi bagian penting dalam latihan PSHT. Melalui pembinaan mental dan spiritual, siswa belajar untuk mengendalikan diri, mengelola emosi, dan menjauhi perilaku negatif. Hal ini merupakan pondasi yang kuat dalam membentuk kedisiplinan diri yang kokoh.
Melalui proses latihan yang panjang dan terstruktur, PSHT tidak hanya membentuk kemampuan bela diri, tetapi juga menempa karakter dan kepribadian siswa. Disiplin dan kedisiplinan diri yang ditanamkan melalui latihan fisik, penanaman tata krama, ajaran persaudaraan, serta pembinaan mental dan spiritual, menjadikan anggota PSHT sebagai pribadi yang tangguh, berbudi pekerti luhur, dan bermanfaat bagi masyarakat.