Berdirinya Negara Indonesia Timur: Sebuah Langkah Penting dalam Sejarah Indonesi
Pada tanggal 24 Desember 1946, melalui Konferensi Denpasar (16-22 Juli 1946), Belanda meresmikan negara bagian pertama yang dikenal sebagai Republik Indonesia Serikat (RIS). Negara bagian ini dibentuk berdasarkan Perjanjian Linggarjati. Namun, negara bagian tersebut kemudian dibagi lagi menjadi Negara Indonesia Timur (NIT) pada tanggal 27 Desember 1946 dengan ibu kota di Makassar. Keputusan ini dibuat tanpa melibatkan pemerintah Indonesia di Yogyakarta. NIT meliputi wilayah Sulawesi, Sunda Kecil (Bali dan Nusa Tenggara), dan Kepulauan Maluku. Pembentukan Negara Indonesia Timur merupakan langkah penting dalam sejarah Indonesia. Dengan pembentukan NIT, Belanda berusaha memperluas pengaruh dan kontrolnya di wilayah Indonesia. Namun, pembentukan NIT juga menimbulkan kekecewaan di kalangan rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kesatuan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin wilayahnya dibagi-bagi dan dikuasai oleh Belanda. Mereka melihat negara-negara bagian yang dibentuk Belanda sebagai negara boneka Belanda. Pembentukan NIT juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menghargai kedaulatan dan kes