Perkembangan Pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus
Daulah Bani Umayyah adalah dinasti Islam yang berdiri dari tahun 661 hingga 750 Masehi. Pemerintahan mereka didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah, yang juga menjadi khalifah pertama. Salah satu perubahan signifikan yang dilakukan oleh Bani Umayyah adalah pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus, yang saat ini menjadi ibu kota Suriah. Selama masa pemerintahan Bani Umayyah, Islam berhasil tersebar luas dari timur hingga barat, mencakup wilayah seperti Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Mesir, Afganistan, Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan di Asia Tengah. Selain memperluas wilayah penyebaran Islam, Bani Umayyah juga berperan dalam pembangunan di berbagai bidang. Salah satu contohnya adalah Muawiyah bin Abu Sufyan, khalifah pertama Bani Umayyah. Dia mendirikan dinas pos dan menyediakan fasilitas khusus berupa kuda di sepanjang jalan utama, lengkap dengan peralatan yang diperlukan. Selain itu, dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masa pemerintahannya, jabatan qadhi (hakim) mulai dikembangkan sebagai profesi tersendiri, yang menjadi spesialis di bidang kehakiman. Pada tahun 659 Masehi, Abdul Malik bin Marwan, seorang khalifah Bani Umayyah lainnya, mengubah mata uang Bizantium dan Persia di wilayah kekuasaan Islam dengan mencetak uang sendiri yang menggunakan tulisan dan kata-kata Arab. Selain itu, dia juga berhasil melakukan pembenahan administrasi pemerintahan dan menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi. Secara keseluruhan, pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Nama-nama khalifah Bani Umayyah dan kontribusi mereka dalam perkembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut: - Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I), tahun 660-680 Masehi: 1) Memperluas wilayah penyebaran Islam. 2) Mendirikan dinas pos dan fasilitas khusus berupa penyediaan kuda di sepanjang jalan utama, lengkap dengan peralatannya. 3) Menertibkan angkatan bersenjata. 4) Mencetak mata uang. 5) Mengembangkan jabatan qadhi (hakim) sebagai profesi tersendiri, yang menjadi spesialis di bidang kehakiman. - Yazid bin Muawiyah (Yazid I), tahun 680-683 Masehi. - Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II), tahun 683-684 Masehi. - Marwan bin Hakam (Marwan I), tahun 684-685 Masehi. - Abdul Malik bin Marwan, tahun 685-705 Masehi: 1) Mengubah mata uang Bizantium dan Persia di wilayah kekuasaan Islam dengan mencetak uang sendiri yang menggunakan tulisan dan kata-kata Arab. 2) Melakukan pembenahan administrasi pemerintahan. 3) Menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi. Dengan demikian, perkembangan pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah Islam dan perkembangan ilmu pengetahuan.