Pemanasan Global dan Dampaknya terhadap Suhu Bumi
Pemanasan global adalah fenomena yang terjadi akibat peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi. Salah satu penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), yang dilepaskan ke atmosfer oleh aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil. Pada tahun 1896, seorang peneliti dari Swedia telah memprediksi bahwa pembakaran bahan bakar fosil akan menyebabkan peningkatan suhu bumi. Prediksi ini terbukti benar pada tahun 1988, ketika suhu bumi lebih hangat daripada sebelumnya sejak tahun 1880. Perbandingan anomali suhu bumi dari awal abad ke-20 hingga tahun 2021 dapat dilihat pada Gambar 3.6. Di Indonesia, sebagian besar kendaraan bermotor menggunakan bahan bakar fosil. Setiap hari, gas-gas rumah kaca seperti CO2 dan CH4 dilepaskan ke atmosfer oleh knalpot kendaraan bermotor. Gas-gas ini kemudian terperangkap di atmosfer bumi, menyebabkan peningkatan suhu bumi secara bertahap. Peningkatan suhu bumi memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan di bumi. Salah satu dampaknya adalah perubahan iklim yang ekstrem, seperti cuaca yang lebih panas, badai yang lebih kuat, dan banjir yang lebih sering terjadi. Selain itu, pemanasan global juga dapat menyebabkan pencairan es di kutub, yang berkontribusi pada kenaikan permukaan air laut dan ancaman bagi pulau-pulau kecil dan pesisir. Untuk mengatasi pemanasan global, langkah-langkah mitigasi perlu diambil. Salah satunya adalah mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengadopsi energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Selain itu, penghijauan dan pelestarian hutan juga dapat membantu menyerap CO2 dari atmosfer. Pemanasan global adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan dari semua pihak. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat melindungi bumi kita dan mencegah dampak yang lebih buruk di masa depan. Referensi: Gambar 3.6: [Sumber referensi]