Transformasi Masyarakat Arab Sebelum dan Setelah Kerasulan Nabi Muhammad SAW
Sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW, masyarakat Mekah terkenal dengan kebodohan dan perilaku yang merusak hubungan sosial dalam masyarakat. Kebodohan ini dikenal dengan istilah Jahiliyah. Masyarakat Mekah pada saat itu cenderung sombong dan arogan, terutama pemuka suku yang merasa superior dan menganggap diri mereka lebih baik dari orang lain. Namun, setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul, terjadi transformasi besar dalam masyarakat Arab. Sebelum diangkat menjadi rasul, Nabi Muhammad SAW sudah dikenal dengan gelar Al Amin, yang berarti orang yang jujur, berani, rajin, dan baik. Gelar ini diberikan oleh masyarakat Mekah karena Nabi Muhammad SAW memiliki sifat-sifat tersebut. Dalam menghadapi penentangan dan kekerasan dari paman Nabi, Abu Lahab, Nabi Muhammad SAW memilih untuk bersikap sabar. Meskipun banyak ancaman dan siksaan terhadap kaum muslimin, Nabi Muhammad SAW tetap teguh dalam keyakinannya dan tidak mau kalah. Pada suatu saat, karena banyaknya ancaman dan siksaan terhadap kaum muslimin, Nabi Muhammad SAW memerintahkan hijrah pertama kali ke Habsyi (Ethiopia). Hijrah ini dilakukan untuk melindungi kaum muslimin dari penindasan yang terus menerus di Mekah. Dalam menjalankan ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW juga menghapus beberapa sistem perekonomian yang sudah menjadi tradisi di Jazirah Arab, seperti jual-beli dengan riba dan gadai. Islam mengajarkan prinsip-prinsip ekonomi yang adil dan menghindari praktik yang merugikan masyarakat. Kafit Quraisy, salah satu pemuka suku Quraisy, pernah menawarkan saling bertukar cara beribadah antara Jahiliyah dan Islam kepada Nabi Muhammad SAW. Namun, tawaran ini ditolak dengan tegas oleh Nabi Muhammad SAW, seiring dengan turunnya ayat Al Qur'an Surah yang menegaskan kebenaran ajaran Islam. Transformasi masyarakat Arab sebelum dan setelah kerasulan Nabi Muhammad SAW adalah bukti nyata perubahan yang signifikan dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat Arab. Dengan ajaran Islam, masyarakat Arab dapat meninggalkan kebodohan dan perilaku merusak, dan mengadopsi nilai-nilai kejujuran, keberanian, kerajinan, dan kebaikan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.