Proses Pembuatan Garam dengan Metode Penguapan Matahari
Garam adalah salah satu komoditas penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bagaimana proses pembuatan garam dilakukan? Salah satu metode yang umum digunakan adalah metode penguapan matahari. Metode penguapan matahari adalah proses pembuatan garam yang melibatkan pemanfaatan sinar matahari untuk menguapkan air laut dan meninggalkan kristal garam. Proses ini dilakukan di tambak-tambak garam yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pertama-tama, air laut dikumpulkan di tambak-tambak yang telah dipetakan. Setiap petakan memiliki ukuran yang berbeda dan air laut dituangkan ke dalamnya. Kemudian, air laut tersebut dibiarkan terkena sinar matahari selama 7 hari. Selama proses ini, air laut akan menguap dan meninggalkan kristal garam. Proses penguapan ini memakan waktu yang cukup lama, tergantung pada intensitas sinar matahari dan suhu udara. Pada akhirnya, air laut akan berkurang dan kristal garam akan terbentuk di permukaan petakan. Setelah proses penguapan selesai, kristal garam yang terbentuk akan dikumpulkan oleh para petani garam. Garam tersebut kemudian diambil dan diproses lebih lanjut. Ada beberapa teknik yang digunakan dalam proses ini, salah satunya adalah teknik peretrusan. Teknik peretrusan melibatkan larutan garam dengan air. Setelah air dan garam terlarut, campuran tersebut dipanaskan menggunakan bara api selama beberapa jam. Proses perebusan ini bertujuan untuk menghilangkan air yang masih tersisa dalam larutan garam. Setelah proses perebusan selesai, garam rebus yang dihasilkan akan lebih halus dibandingkan dengan garam makan biasa. Hal ini karena proses perebusan dapat menghasilkan kristal garam yang lebih kecil. Namun, jika garam rebus dihasilkan dengan metode penguapan matahari, kristal garamnya akan lebih kasar. Dalam proses pembuatan garam, metode penguapan matahari memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah prosesnya yang alami dan ramah lingkungan, serta menghasilkan garam yang lebih halus. Namun, kekurangannya adalah waktu yang dibutuhkan yang cukup lama dan tergantung pada cuaca. Dalam kesimpulan, proses pembuatan garam dengan metode penguapan matahari melibatkan penggunaan sinar matahari untuk menguapkan air laut dan meninggalkan kristal garam. Proses ini dilakukan di tambak-tambak garam dan melibatkan beberapa tahapan seperti penguapan, pengumpulan, dan pemrosesan. Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan, namun tetap menjadi salah satu metode yang umum digunakan dalam industri garam di Indonesia.