Terbangun di Dunia Game yang Bangkrut
Cahaya redup menyinari wajahku. Bau debu dan lembab menusuk hidung. Aku terbangun di kamar sempit, berantakan, dan asing. Kenangan samar berputar-putar di kepalaku: logo perusahaan game *Aethelgard Online*, game MMORPG yang sudah bangkrut beberapa tahun lalu. Game yang pernah kucintai, yang kini menjadi realitaku. Dinding-dinding kamar ini, tekstur kasar lantai kayu, bahkan bau apeknya, semuanya persis seperti di dalam game. Aku mencoba mengingat detailnya, dan ya, ini adalah kamar kos sederhana di peta awal *Aethelgard Online*, kamar yang sering kulihat dalam tutorial. Tapi ini bukan lagi game. Ini nyata. Kulitku terasa, jantungku berdebar, dan rasa lapar menggerogoti perutku. Di luar jendela, langit tampak suram. Berita-berita di radio tua yang kutemukan di sudut ruangan membicarakan tentang krisis energi global dan ancaman kiamat yang semakin dekat. Dunia ini, dunia *Aethelgard Online* yang telah menjadi nyata, sedang menghadapi kehancuran. Namun, di tengah kepanikan dan ketidakpastian, ada secercah harapan. Keahlian yang kupelajari di dalam game, strategi bertahan hidup yang kuasah selama bertahun-tahun bermain, kini menjadi aset berharga. Aku, seorang mahasiswa yang terjebak di dunia simulasi game yang sekarat, memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Mungkin, ini bukan hanya sebuah reinkarnasi, tetapi sebuah kesempatan kedua. Kesempatan untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman masa laluku untuk menghadapi tantangan di dunia nyata ini, dan mungkin, bahkan untuk menyelamatkan diri dan orang lain. Perjuangan baru telah dimulai. Dan aku siap.