Interaksi Sosial Disosiatif: Analisis Contoh
Interaksi sosial adalah bagian integral dari kehidupan manusia, dan dapat dibagi menjadi dua jenis: interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. Interaksi sosial asosiatif adalah interaksi yang menghasilkan rasa keterhubungan, saling menghargai, dan saling mendukung antara individu atau kelompok. Di sisi lain, interaksi sosial disosiatif adalah interaksi yang menghasilkan ketegangan, konflik, atau ketidakpuasan antara individu atau kelompok. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis beberapa contoh interaksi sosial dan mengidentifikasi apakah mereka termasuk interaksi sosial asosiatif atau disosiatif. Contoh pertama adalah ketika para pemimpin saling memberikan saran untuk mencapai konsensus. Ini adalah contoh interaksi sosial asosiatif karena menghasilkan rasa keterhubungan dan saling menghargai antara para pemimpin. Mereka bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan saling menghargai pendapat satu sama lain. Contoh kedua adalah ketika seorang dermawan memberi sedekah kepada masyarakat korban bencana. Ini juga adalah contoh interaksi sosial asosiatif karena menghasilkan rasa keterhubungan dan saling menghargai antara dermawan dan masyarakat korban bencana. Tindakan dermawan menunjukkan belas kasihan dan kepedulian terhadap orang lain, dan masyarakat korban bencana menghargai tindakan tersebut. Contoh ketiga adalah ketika dua tim tenis meja bermain serius dan sportif untuk berebut gelar juara. Ini adalah contoh interaksi sosial asosiatif karena menghasilkan rasa keterhubungan dan saling menghargai antara kedua tim. Mereka bermain dengan semangat dan menghargai lawan mereka, bahkan ketika mereka bersaing untuk kemenangan. Contoh keempat adalah ketika seorang penipu tertangkap basah dan dihakimi oleh massa. Ini adalah contoh interaksi sosial disosiatif karena menghasilkan ketegangan dan konflik antara penipu dan massa. Penipu telah melakukan tindakan yang salah dan dihakimi oleh orang lain, yang menghasilkan ketegangan dan ketidakpuasan. Contoh kelima adalah ketika Arman berjabat tangan dengan Bimo saat bertemu. Ini adalah contoh interaksi sosial asosiatif karena menghasilkan rasa keterhubungan dan saling menghargai antara Arman dan Bimo. Mereka berjabat tangan sebagai tanda saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Contoh keenam adalah ketika Chris John menjatuhkan lawan tinjunya pada ronde ke lima. Ini adalah contoh interaksi sosial disosiatif karena menghasilkan ketegangan dan konflik antara Chris John dan lawan tinjunya. Chris John telah melakukan tindakan yang salah dan menghasilkan ketegangan dan ketidak. Contoh ketujuh adalah ketika kelompok diskusi sedang memaparkan hasilnya di depan forum. Ini adalah contoh interaksi sosial asosiatif karena menghasilkan rasa keterhubungan dan saling menghargai antara anggota kelompok diskusi dan audiens. Mereka berbagi ide dan hasil mereka dengan orang lain, yang menghasilkan rasa keterhubungan dan saling menghargai. Contoh kedelapan adalah ketika Pak Jaka tidak senang terhadap sikap anaknya Anto yang malas belajar. Ini adalah contoh interaksi sosial disosiatif karena menghasilkan ketegangan dan konflik antara Pak Jaka dan anaknya Anto. Pak Jaka tidak senang dengan tindakan Anto dan menghasilkan ketegangan dan ketidakpuasan. Sebagai kesimpulan, interaksi sosial dapat dibagi menjadi dua jenis: interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. Interaksi sosial asosiatif menghasilkan rasa keterhubungan, saling menghargai, dan saling mendukung antara individu atau kelompok, sedangkan interaksi sosial disosiatif menghasilkan ketegangan, konflik,