Kebijakan Pendidikan oleh Presiden Indonesi
Pendahuluan: Kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh beberapa presiden Indonesia memiliki tujuan yang berbeda namun saling melengkapi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Kebijakan Presiden Habibie: Pada masa pemerintahan Presiden Habibie, kebijakan pendidikan dilanjutkan dari masa Presiden Soeharto. Salah satu fokusnya adalah menyukseskan Wajib Belajar 9 Tahun dengan menambah kuota beasiswa kepada siswa sekolah. Dengan adanya penambahan kuota beasiswa, diharapkan lebih banyak siswa yang dapat melanjutkan pendidikan mereka dan mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid: Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, dilakukan reformasi pendidikan dengan menekankan pada otonomi sekolah dan pemetaan tugas yang komprehensif dalam kewenangan pengaturan dunia pendidikan. Presiden Abdurrahman Wahid juga membuat cetak biru pendidikan berbasis sekolah dan pendidikan universal yang tertuang dalam UU No. 25 Tahun 2000. Dengan adanya reformasi ini, diharapkan sekolah memiliki kebebasan dalam mengatur kegiatan pendidikan mereka dan dapat memberikan pendidikan yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Kebijakan Presiden Megawati: Pada masa pemerintahan Presiden Megawati, dihasilkan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu muatannya adalah kewajiban negara menyediakan 20% dari APBN dan APBD untuk pembangunan dunia pendidikan. Dengan adanya kewajiban ini, diharapkan ada peningkatan dalam pembangunan infrastruktur pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia. Kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono: Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dilakukan beberapa program untuk meningkatkan keterjangkauan dan pemerataan pendidikan. Beberapa program tersebut antara lain Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan sekolah gratis dari SD hingga SMP. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan akses pendidikan, peningkatan infrastruktur, dan peningkatan kesejahteraan guru dan dosen. Dengan adanya program-program ini, diharapkan semua siswa, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, dapat mengakses pendidikan dengan lebih mudah. Kebijakan Presiden Joko Widodo: Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, terdapat program Nawacita yang menekankan pada penerapan kebijakan pendidikan. Beberapa program yang diwujudkan antara lain program Indonesia Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan, peningkatan produktivitas SMK, dan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan kurikulum nasional. Dengan adanya program-program ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat lebih berkualitas dan siswa dapat memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Kesimpulan: Kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh presiden Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan akses yang lebih baik bagi semua siswa di negara ini. Melalui berbagai program dan kebijakan yang telah dilakukan, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan bangsa.