Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli
Kompensasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam suatu organisasi. Para ahli telah melakukan penelitian yang mendalam untuk memahami hubungan antara kompensasi dan kinerja karyawan. Dalam artikel ini, kita akan melihat pandangan beberapa ahli terkemuka tentang hubungan ini. Ahli pertama yang akan kita bahas adalah John Stacey Adams. Adams mengembangkan teori keadilan yang menyatakan bahwa karyawan akan merasa puas dengan kompensasi mereka jika mereka merasa bahwa kompensasi tersebut adil. Menurut Adams, ada dua aspek penting dalam keadilan kompensasi: keadilan distributif dan keadilan prosedural. Keadilan distributif berkaitan dengan sejauh mana karyawan merasa bahwa mereka mendapatkan kompensasi yang setara dengan kontribusi mereka. Sementara itu, keadilan prosedural berkaitan dengan sejauh mana karyawan merasa bahwa proses penentuan kompensasi tersebut adil. Jika karyawan merasa bahwa kompensasi mereka adil, mereka akan cenderung bekerja dengan lebih baik. Ahli lain yang penting dalam studi ini adalah Edward Lawler. Lawler berpendapat bahwa kompensasi yang adil dan kompetitif dapat meningkatkan motivasi karyawan. Menurut Lawler, karyawan akan merasa termotivasi untuk bekerja lebih keras jika mereka merasa bahwa kompensasi mereka sebanding dengan kontribusi mereka. Selain itu, Lawler juga menekankan pentingnya memberikan insentif tambahan kepada karyawan yang mencapai target kinerja tertentu. Dengan memberikan insentif tambahan, karyawan akan merasa dihargai dan akan lebih termotivasi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Selain itu, Frederick Herzberg juga memberikan pandangan yang berbeda tentang hubungan antara kompensasi dan kinerja karyawan. Herzberg berpendapat bahwa kompensasi hanya dapat memberikan kepuasan yang sementara bagi karyawan. Menurutnya, faktor-faktor intrinsik seperti pengakuan, tanggung jawab, dan kesempatan untuk berkembang adalah faktor yang lebih penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Meskipun demikian, Herzberg juga mengakui bahwa kompensasi yang adil tetap penting untuk menjaga motivasi karyawan. Dalam kesimpulan, para ahli sepakat bahwa kompensasi yang adil dan kompetitif dapat meningkatkan kinerja karyawan. Namun, mereka juga menekankan pentingnya faktor-faktor intrinsik dalam meningkatkan motivasi karyawan. Oleh karena itu, organisasi perlu memperhatikan baik kompensasi maupun faktor-faktor intrinsik dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan mereka.