Bahasa, Jembatan Cinta yang Tak Terputus **
** Erina, kekasihku, Malam ini, di tengah dinginnya udara dan gemuruh petir yang menggelegar, aku menulis surat ini untukmu. Setiap hari tanpamu terasa hampa, Erina. Aku merindukan senyummu, tawa ceriamu, dan pelukan hangatmu. Aku ingin segera bertemu dan menghabiskan waktu bersama lagi. Terkadang, aku bertanya-tanya, mengapa di dunia ini harus ada yang namanya bahasa? Tanpa bahasa, kita akan kehilangan cara untuk menyampaikan perasaan, ide, dan harapan kita. Bahasa, bagaikan jembatan yang menghubungkan hati dan pikiran kita. Melalui kata-kata, kita bisa berbagi cinta dan rasa, meskipun jarak memisahkan kita. Seperti halnya aku ingin terus berbagi kisah dan cinta kita, Erina. Aku sekarang berada di Berangas Timur, sebuah tempat di tepi Sungai Alalak, cabang dari sungai Barito. Bagaikan aliran air yang tak henti-hentinya, begitu juga rasa rinduku padamu. Bahasa, Erina, adalah bukti nyata kekuatan cinta. Ia mampu menjembatani jarak dan waktu, menghubungkan dua jiwa yang saling mencintai. Melalui kata-kata, kita bisa mengungkapkan perasaan terdalam, berbagi mimpi, dan membangun ikatan yang tak terpisahkan. Aku percaya, Erina, bahwa cinta kita akan terus tumbuh dan berkembang, seperti aliran sungai yang tak pernah berhenti mengalir. Dan bahasa, akan selalu menjadi jembatan yang menghubungkan kita, menjaga cinta kita tetap terjaga, meskipun jarak memisahkan kita. Semoga surat ini sampai padamu, Erina. Aku menunggumu dengan penuh harap. Dengan cinta yang tak terhingga, (Namamu)