Membangun Karakter dan Jati Diri: Peran Pendidikan Karakter dan Nilai Kejuangan Jenderal Soedirman dalam Membentuk Generasi Unggul di Era Globalisasi **
1. Memahami Konsep Dasar: * Manusia: Makhluk hidup yang memiliki akal budi, perasaan, dan kehendak. Manusia mampu berpikir, belajar, dan berinteraksi dengan lingkungannya. * Kepribadian: Pola perilaku, pikiran, dan emosi yang khas yang dimiliki seseorang. Kepribadian terbentuk dari berbagai faktor, seperti genetika, lingkungan, dan pengalaman. * Pendidikan Karakter: Proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai moral, etika, dan karakter positif pada individu. Pendidikan karakter penting untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan berintegritas. * Jati Diri Unsoed: Identitas dan nilai-nilai luhur yang melekat pada Universitas Jenderal Soedirman. Jati diri Unsoed tercermin dalam visi, misi, dan budaya kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejuangan, integritas, dan pengabdian. 2. Pentingnya Pengembangan Karakter dan Kepribadian: Pengembangan karakter dan kepribadian sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam berbagai aspek kehidupan. Individu dengan karakter dan kepribadian yang kuat cenderung lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Hal ini penting dalam mencapai kesuksesan di bidang pendidikan, karier, dan kehidupan sosial. 3. Alasan Pendirian Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto: Pendirian Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto didasari oleh beberapa alasan, yaitu: * Meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan. * Menghormati jasa dan perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman. * Memperkuat peran Purwokerto sebagai pusat pendidikan dan budaya di Jawa Tengah. 4. Nilai Kejuangan Jenderal Soedirman dalam Kehidupan Mahasiswa: Tiga nilai kejuangan Jenderal Soedirman yang dapat direalisasikan dalam kehidupan mahasiswa adalah: * Keteguhan Prinsip: Tetap berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan etika, meskipun menghadapi tekanan dan godaan. * Semangat Pantang Menyerah: Berusaha keras untuk mencapai tujuan, meskipun menghadapi kesulitan dan rintangan. * Kepemimpinan yang Berani dan Bijaksana: Berani mengambil keputusan dan memimpin dengan bijaksana, demi kepentingan bersama. 5. Profil Universitas Jenderal Soedirman: * Berdirinya UNSOED: 19 September 1963 * Visi UNSOED: Menjadi universitas unggul dan berbudaya, yang berwawasan global dan berorientasi pada kemanusiaan. * Logo UNSOED: Berbentuk perisai dengan gambar gunung Merapi dan padi, melambangkan kekuatan dan kemakmuran. * Rektor UNSOED: Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.Sc. * Jumlah dan Nama Fakultas: 10 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Peternakan. 6. Wawasan Kebangsaan dan Peran Mahasiswa: * Pancasila sebagai Sarana Wawasan Kebangsaan: Pancasila merupakan dasar filosofi bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur yang dapat menjadi pedoman dalam membangun bangsa. * Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Era Globalisasi: Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menghadapi era globalisasi, terutama dalam hal ketahanan pangan. Mahasiswa dapat berperan aktif dalam mengembangkan teknologi pertanian, meningkatkan kualitas produk pertanian, dan membangun sistem distribusi pangan yang efektif. 7. Pentingnya Wawasan Kebangsaan: Wawasan kebangsaan sangat penting dalam menghadapi kondisi bangsa saat ini, yang dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti: * Ancaman disintegrasi bangsa: Meningkatnya sentimen SARA dan radikalisme dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. * Perkembangan teknologi informasi: Informasi yang tidak benar dan hoaks dapat menyebar dengan cepat dan memicu konflik sosial. * Persaingan global: Persaingan global dalam berbagai bidang, seperti ekonomi dan teknologi, dapat mengancam kedaulatan bangsa. 8. Korupsi dan Upaya Penanggulangannya: Korupsi merupakan masalah serius yang dapat menghambat pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Beberapa faktor yang menyebabkan korupsi adalah: * Rendahnya integritas dan moralitas: Kurangnya kesadaran akan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab. * Sistem hukum yang lemah: Kelemahan dalam penegakan hukum dan kurangnya transparansi dalam proses pengadilan. * Budaya korupsi: Praktik korupsi yang sudah menjadi kebiasaan dan dianggap sebagai hal yang biasa. Upaya untuk mengatasi korupsi dapat dilakukan melalui: * Peningkatan pendidikan karakter: Membangun kesadaran dan nilai-nilai moral yang kuat pada generasi muda. * Penguatan sistem hukum: Memperbaiki sistem hukum dan penegakan hukum yang adil dan transparan. * Peningkatan transparansi dan akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara dan meningkatkan akuntabilitas para pejabat publik. Penutup:** Membangun karakter dan jati diri merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi tantangan hidup di era globalisasi. Pendidikan karakter dan nilai-nilai kejuangan Jenderal Soedirman dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam membentuk pribadi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan berintegritas. Dengan demikian, mahasiswa dapat berperan aktif dalam membangun bangsa dan mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia.