Harimau Bodoh dan Pelajaran Hidup **
Di tengah rimbunnya hutan belantara, hiduplah seekor harimau bernama Raja. Raja bukanlah harimau biasa. Ia terkenal dengan kecerdasannya yang luar biasa, namun sayang, kecerdasannya itu seringkali disalahgunakan. Raja seringkali bertindak bodoh dan sombong, menganggap dirinya lebih hebat dari hewan lainnya. Suatu hari, Raja berencana untuk menangkap rusa untuk makan siang. Ia bersembunyi di balik semak-semak, mengintai rusa yang sedang mencari makan. Namun, Raja terlalu fokus pada rencananya hingga tidak menyadari bahwa rusa itu telah melihatnya. Rusa itu pun berlari secepat kilat, meninggalkan Raja yang tercengang. Marah dan kesal, Raja berteriak, "Dasar rusa bodoh! Kau pikir bisa lari dariku?" Ia mengejar rusa itu dengan sekuat tenaga, namun rusa itu terlalu lincah dan cepat. Raja semakin frustrasi, hingga akhirnya ia tersandung akar pohon dan terjatuh. Saat Raja terbaring di tanah, ia melihat seekor monyet kecil yang sedang duduk di atas pohon. Monyet itu tertawa terbahak-bahak melihat Raja yang terjatuh. "Hahaha! Lihatlah, harimau bodoh! Kau terlalu sombong dan tidak berhati-hati," ejek monyet itu. Raja tersinggung dan marah. Ia bangkit dan menerjang monyet itu, namun monyet itu dengan lincah melompat ke pohon lain. Raja yang frustasi akhirnya menyerah dan kembali ke sarangnya dengan perut kosong. Tema: Cerita ini memiliki tema utama tentang kesombongan dan pentingnya kerendahan hati. Raja, meskipun cerdas, seringkali bertindak bodoh karena kesombongannya. Ia meremehkan hewan lain dan tidak berhati-hati dalam bertindak, yang akhirnya membuatnya menderita. Tokoh / Penokohan: * Raja: Harimau yang cerdas namun sombong dan bodoh. Ia seringkali meremehkan hewan lain dan tidak berhati-hati dalam bertindak. * Rusa: Hewan yang lincah dan cepat. Ia mewakili kecerdasan dan kehati-hatian. * Monyet: Hewan yang kecil namun cerdas dan lincah. Ia mewakili kerendahan hati dan kemampuan untuk melihat kelemahan orang lain. Alur: Cerita ini memiliki alur yang sederhana dan mudah dipahami. Alurnya dimulai dengan Raja yang berencana menangkap rusa, kemudian dilanjutkan dengan kegagalannya menangkap rusa dan ejekan monyet, dan diakhiri dengan Raja yang kembali ke sarangnya dengan perut kosong. Sudut Pandang: Cerita ini diceritakan dari sudut pandang orang ketiga serba tahu. Penulis mengetahui semua pikiran dan perasaan para tokoh, dan dapat melihat cerita dari berbagai sudut pandang. Wawasan:** Cerita ini mengajarkan kita bahwa kesombongan dapat membuat kita buta terhadap kelemahan diri sendiri. Kerendahan hati dan kehati-hatian adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Kita harus belajar dari kesalahan kita dan tidak meremehkan orang lain, karena siapa pun bisa memiliki kelebihan dan kekurangan.