Suntikan dan Air Mata di Rumah Sakit **
Ria terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat pasi, keringat dingin membasahi keningnya. Shani, sang kakak, duduk di sampingnya, tangannya menggenggam erat tangan Ria. Mata Ria terpejam, napasnya tersengal-sengal. Shani tak henti-hentinya mengusap lembut kening Ria, berharap adiknya segera pulih. "Ria, sayang, kamu harus kuat. Dokter akan segera memeriksa kamu," bisik Shani lembut. Ria membuka matanya perlahan, tatapannya kosong. "Kak, aku mau ke toilet," lirihnya, suaranya serak. Shani segera membantu Ria untuk duduk. "Ayo, Kakak bantu," kata Shani, menopang tubuh Ria. Dengan susah payah, Ria berjalan menuju toilet. Shani setia mendampingi, menopang tubuh Ria yang lemas. Sesampainya di toilet, Ria langsung muntah. Shani panik, melihat Ria muntah begitu banyak. Ia segera mengambil air dan membersihkan mulut Ria. "Ria, kamu kenapa, sih? Kamu harus kuat, ya," kata Shani, suaranya bergetar. Ria hanya menggeleng lemah. Shani tahu, Ria sedang menahan rasa sakit. Ia segera menghubungi dokter. Dokter datang dan memeriksa Ria. "Ria harus disuntik, sayang," kata dokter. Ria langsung menggeleng keras. "Tidak mau, Kak! Aku takut disuntik!" teriak Ria, air matanya mengalir deras. Shani panik. Ia tahu, Ria memiliki trauma dengan suntikan. Ia mencoba menenangkan Ria, tetapi Ria tetap meronta-ronta. Shani tak tahu harus berbuat apa. Ia merasa sangat helpless. "Kak, aku takut," lirih Ria, matanya berkaca-kaca. Shani memeluk Ria erat. "Tenang, sayang. Kakak di sini. Kakak akan selalu bersamamu," kata Shani, suaranya bergetar. Shani teringat, ia memiliki tiga sahabat yang selalu siap membantu. Ia segera menghubungi Gracia, Feni, dan Anin. Ia berharap, mereka bisa membantu menenangkan Ria. "Gracia, Feni, Anin, tolong datang ke rumah sakit. Ria harus disuntik, tapi dia takut," kata Shani, suaranya bergetar. Shani berharap, sahabat-sahabatnya bisa membantu Ria melewati masa sulit ini. Ia percaya, dengan bantuan mereka, Ria akan segera pulih. Emosi dan Wawasan:** Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan keluarga dan sahabat dalam menghadapi masa sulit. Shani, sebagai kakak, menunjukkan kasih sayang dan perhatian yang luar biasa kepada Ria. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan Ria dan membantunya melewati rasa takutnya. Sahabat-sahabat Shani juga menunjukkan kepedulian dan kesigapan dalam membantu Ria. Kisah ini mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi kesulitan, kita tidak sendirian. Selalu ada orang-orang yang peduli dan siap membantu kita.