Dampak Perubahan Guna Lahan Terhadap Kemampuan Resapan Air di Kota Samarind
Perubahan guna lahan adalah fenomena yang umum terjadi di banyak kota di seluruh dunia, termasuk di Kota Samarinda. Perubahan ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan resapan air di kota tersebut. Dalam jurnal ini, kami akan membahas permasalahan yang terkait dengan dampak perubahan guna lahan terhadap kemampuan resapan air di Kota Samarinda. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa perubahan guna lahan dapat mengurangi kemampuan resapan air di suatu daerah. Hal ini terjadi karena perubahan guna lahan sering kali melibatkan penggundulan hutan atau penggantian lahan hijau dengan bangunan beton. Dampaknya adalah peningkatan aliran permukaan air dan penurunan kemampuan tanah untuk menyerap air hujan. Di Kota Samarinda, perubahan guna lahan juga telah terjadi secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak lahan hijau telah digantikan oleh pemukiman, perkantoran, dan pusat perbelanjaan. Akibatnya, kemampuan resapan air di kota ini semakin menurun. Dampak dari penurunan kemampuan resapan air ini dapat dirasakan dalam beberapa hal. Pertama, banjir menjadi lebih sering terjadi di Kota Samarinda. Aliran permukaan air yang tidak dapat diserap oleh tanah mengakibatkan genangan air di berbagai tempat di kota ini. Hal ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari penduduk, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian materi dan bahkan kehilangan nyawa. Selain itu, penurunan kemampuan resapan air juga dapat berdampak pada kualitas air di Kota Samarinda. Air hujan yang tidak dapat diserap oleh tanah akan mengalir ke sungai dan akhirnya ke laut. Dalam perjalanannya, air ini dapat membawa polutan dan limbah dari permukaan tanah, seperti minyak, pupuk, dan limbah industri. Hal ini dapat mengancam keberlanjutan ekosistem air di kota ini dan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia. Untuk mengatasi permasalahan ini, langkah-langkah perlu diambil. Pertama, penting untuk mempertahankan lahan hijau yang ada di Kota Samarinda dan mencegah penggundulan hutan lebih lanjut. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan resapan air di kota ini, seperti dengan membangun sistem drainase yang baik dan memperluas area resapan air. Dalam penelitian ini, kami akan melakukan analisis terhadap data resapan air di Kota Samarinda sebelum dan setelah perubahan guna lahan. Kami akan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap penurunan kemampuan resapan air dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak perubahan guna lahan terhadap kemampuan resapan air di Kota Samarinda. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan yang lebih baik dalam pengelolaan air di kota ini.