Analisis Faktor Risiko dan Dampak Gigitan Ular di Wilayah Pesisir Martubung, Sumatera Utara **
Pendahuluan: Wilayah pesisir Martubung, Sumatera Utara, dikenal dengan keindahan alamnya. Namun, di balik keindahan tersebut, terdapat ancaman serius bagi penduduk setempat, yaitu keberadaan ular berbisa. Data menunjukkan peningkatan signifikan kasus gigitan ular di Puskesmas Martubung pada Desember 2018, yang menuntut perhatian serius terhadap masalah ini. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan penduduk setempat, petugas kesehatan di Puskesmas Martubung, dan ahli herpetologi. Data sekunder diperoleh dari catatan medis Puskesmas Martubung dan laporan berita terkait kasus gigitan ular. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko utama munculnya ular di wilayah pesisir Martubung adalah: * Kerusakan Habitat: Pengembangan wilayah pesisir yang tidak terkendali menyebabkan hilangnya habitat alami ular, memaksa mereka mencari tempat tinggal baru di area pemukiman penduduk. * Keberadaan Mangsa: Ketersediaan sumber makanan seperti tikus dan ayam di sekitar pemukiman penduduk menarik ular untuk mencari makan. * Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Masyarakat kurang memahami bahaya ular berbisa dan cara pencegahan gigitan ular. Dampak gigitan ular di wilayah Martubung sangat serius, meliputi: * Meningkatnya Beban Puskesmas: Peningkatan kasus gigitan ular menyebabkan beban kerja Puskesmas Martubung meningkat, terutama dalam hal penanganan pasien dan penyediaan antivenom. * Meningkatnya Angka Kematian: Data menunjukkan bahwa terdapat 3.800 orang meninggal menjelang akhir tahun 2018 akibat gigitan ular. * Dampak Psikologis: Gigitan ular dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban dan keluarga mereka. Kesimpulan dan Rekomendasi: Penelitian ini menunjukkan bahwa gigitan ular merupakan masalah serius di wilayah pesisir Martubung. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, meliputi: * Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Melalui program edukasi dan sosialisasi, masyarakat dapat memahami bahaya ular berbisa dan cara pencegahan gigitan ular. * Pelestarian Habitat: Upaya pelestarian habitat alami ular dapat mengurangi risiko ular memasuki area pemukiman penduduk. * Peningkatan Fasilitas Kesehatan: Peningkatan fasilitas kesehatan di Puskesmas Martubung, termasuk ketersediaan antivenom yang cukup, sangat penting untuk penanganan kasus gigitan ular. Refleksi:** Penelitian ini menunjukkan bahwa masalah gigitan ular di wilayah pesisir Martubung merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi terpadu. Upaya pencegahan dan penanganan gigitan ular harus menjadi prioritas utama untuk melindungi keselamatan penduduk setempat.