Menghitung Tabungan dengan Sistem Bunga Tunggal
Sistem bunga tunggal adalah salah satu metode yang digunakan oleh bank untuk menghitung bunga tabungan. Dalam sistem ini, bunga yang diperoleh dihitung berdasarkan jumlah awal tabungan dan suku bunga yang telah ditentukan. Dalam kasus ini, kita akan melihat bagaimana Santi menabung sebesar Rp. 2.000.000 di bank dengan sistem bunga tunggal dan suku bunga 6% per tahun. Pada tahun pertama, Santi akan mendapatkan bunga sebesar 6% dari jumlah tabungannya, yaitu Rp. 2.000.000 x 6% = Rp. 120.000. Jadi, pada akhir tahun pertama, tabungan Santi akan menjadi Rp. 2.000.000 + Rp. 120.000 = Rp. 2.120.000. Pada tahun kedua, Santi akan mendapatkan bunga sebesar 6% dari jumlah tabungannya pada akhir tahun pertama, yaitu Rp. 2.120.000 x 6% = Rp. 127.200. Jadi, pada akhir tahun kedua, tabungan Santi akan menjadi Rp. 2.120.000 + Rp. 127.200 = Rp. 2.247.200. Jadi, besarnya tabungan Santi pada akhir tahun kedua adalah Rp. 2.247.200. Dengan sistem bunga tunggal dan suku bunga 6% per tahun, Santi berhasil menambahkan Rp. 247.200 dalam dua tahun. Dalam menghitung tabungan dengan sistem bunga tunggal, penting untuk memperhatikan suku bunga yang telah ditentukan dan jumlah awal tabungan. Semakin besar suku bunga dan jumlah tabungan awal, semakin besar pula bunga yang akan diperoleh.