Dilema Hukum Aborsi: Tinjauan Komprehensif dari Perspektif MUI dan Dar al-Ifta ##
Pendahuluan: Aborsi merupakan isu kompleks yang memicu perdebatan sengit di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Perdebatan ini melibatkan aspek moral, agama, hukum, dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hukum aborsi dari perspektif MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Dar al-Ifta (Lembaga Fatwa di negara-negara Arab), dengan fokus pada batasan waktu dan ruang lingkup pembahasan. Batasan Masalah: Penelitian ini dibatasi pada dua aspek utama: 1. Hukum aborsi menurut MUI: Penelitian ini akan menelaah fatwa MUI terkait aborsi, dengan fokus pada alasan-alasan yang mendasari hukum tersebut dan implikasinya bagi masyarakat Indonesia. 2. Hukum aborsi menurut Dar al-Ifta: Penelitian ini akan meneliti fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga Dar al-Ifta di berbagai negara Arab, dengan fokus pada persamaan dan perbedaannya dengan fatwa MUI. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Data diperoleh dari berbagai sumber, termasuk fatwa MUI, fatwa Dar al-Ifta, buku-buku agama, dan artikel ilmiah terkait aborsi. Pembahasan: 1. Hukum Aborsi Menurut MUI: MUI mengeluarkan fatwa terkait aborsi yang didasarkan pada Al-Quran dan Hadits. Fatwa tersebut menyatakan bahwa aborsi diharamkan kecuali dalam kondisi tertentu, seperti jika kehamilan mengancam nyawa ibu atau janin mengalami cacat berat. 2. Hukum Aborsi Menurut Dar al-Ifta: Lembaga Dar al-Ifta di berbagai negara Arab memiliki pandangan yang beragam terkait aborsi. Beberapa lembaga mengeluarkan fatwa yang serupa dengan MUI, sementara yang lain memiliki pandangan yang lebih longgar. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa hukum aborsi menurut MUI dan Dar al-Ifta memiliki persamaan dan perbedaan. Kedua lembaga sepakat bahwa aborsi diharamkan, namun terdapat perbedaan dalam penafsiran kondisi yang membolehkan aborsi. Rekomendasi: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang hukum aborsi dari perspektif agama Islam. Diharapkan juga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pembuat kebijakan dalam merumuskan regulasi terkait aborsi di Indonesia. Catatan: Penelitian ini hanya membahas hukum aborsi dari perspektif MUI dan Dar al-Ifta. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menelaah perspektif lain, seperti hukum positif Indonesia, etika medis, dan hak asasi manusia.