Sejarah dan Manfaat Senam
Senam adalah bentuk latihan fisik yang telah ada sejak zaman kuno. Dalam bahasa Yunani, senam dikenal sebagai "gymmatics", yang berarti gerakan-gerakan yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang. Di Yunani kuno, senam dilakukan di tempat yang disebut gymnasium. Pada tahun 1776, seorang Jerman bernama Johan Christian Fredrich Gathmuts mencoba memasukkan senam ke dalam pendidikan sekolah. Ia menciptakan gerakan senam yang lebih sistematik yang disebut Gymnastick Furdie Jugend. Berkat kontribusinya terhadap perkembangan senam di dunia, senam menjadi populer di masyarakat internasional. Di Indonesia, senam mulai dikenal sekitar tahun 1963, saat pelaksanaan Ganefo I di Jakarta. Sebelumnya, Indonesia hanya mengenal senam dasar yang diperkenalkan pada masa penjajahan Jepang yang disebut "Taisa". Pada tahun 1977, para dosen Sekolah Tinggi Olahraga (STO) berhasil menciptakan gerakan senam yang disebut Senam Pagi Indonesia. Gerakan Senam Pagi Indonesia merupakan gabungan dari unsur-unsur senam tai chi dan unsur-unsur jurnis pencak silat. Senam Pagi Indonesia difokuskan pada senam kesegaran jasmani. Beberapa istilah dalam senam lantai adalah sebagai berikut: 1. Forward roll: berguling ke depan 2. Back forward roll: berguling ke belakang 3. Squat roll: kesimbangan lurus berguling Senam memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Latihan senam secara teratur dapat meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan tubuh. Selain itu, senam juga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan kesehatan mental. Dalam kesimpulannya, senam memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia sejak zaman kuno. Senam tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadikan senam sebagai bagian rutinitas harian kita untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.