Proses Pengusulan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Sidang Umum UNESCO
Pendahuluan: Proses pengusulan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO dimulai dengan surat proposal dari Kementerian Luar Negeri kepada perwakilan Indonesia di Paris. Proposal ini kemudian dibahas dalam sidang Dewan Eksekutif UNESCO dan disetujui untuk dimasukkan dalam agenda Sidang Umum. Bagian: ① Pengusulan ke UNESCO: Kementerian Luar Negeri mengirim proposal ke perwakilan Indonesia di Paris untuk disampaikan kepada Sekretariat UNESCO. Proposal ini kemudian dibahas dalam sidang Dewan Eksekutif UNESCO. ② Sidang Dewan Eksekutif: Sidang Dewan Eksekutif UNESCO membahas proposal bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum. Mereka menyetujui untuk memasukkan proposal ini dalam agenda Sidang Umum yang akan datang. ③ Presentasi Delegasi Indonesia: Delegasi Indonesia mempresentasikan usulan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO di hadapan Legal Committee di Paris. Legal Committee menyetujui usulan ini tanpa keberatan dari anggota komisi. ④ Keputusan Sidang Pleno: Sidang pleno UNESCO memutuskan untuk menerima usulan Pemerintah Indonesia dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10 pada Sidang Umum UNESCO. Kesimpulan: Bahasa Indonesia berhasil diakui sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO setelah melalui proses pengusulan dan persetujuan dari Dewan Eksekutif dan Sidang Pleno. Pengakuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perdamaian, keharmonisan, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.