Pengaruh Penambahan Urea terhadap Titik Didih Larutan Air
Dalam penelitian ini, kami akan menginvestigasi pengaruh penambahan urea terhadap titik didih larutan air. Kami akan menggunakan 30 gram urea (mr=60) yang akan dilarutkan dalam 500 gram air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan titik didih larutan tersebut dengan menggunakan konstanta kryoskopi air (kf=1,86). Metode yang akan digunakan adalah dengan menghitung perubahan titik didih larutan air setelah penambahan urea. Perubahan titik didih (ΔTf) dapat dihitung menggunakan rumus ΔTf = m × kf, di mana m adalah molalitas larutan (mol solute/kg solvent) dan kf adalah konstanta kryoskopi air. Dalam kasus ini, kita memiliki 30 gram urea dan 500 gram air. Untuk menghitung molalitas larutan, kita perlu mengubah gram menjadi mol. Dalam hal ini, kita perlu membagi massa urea dengan massa molar urea (60 g/mol) dan massa air dengan massa molar air (18 g/mol). Setelah itu, kita dapat menghitung molalitas larutan dengan membagi mol solute (urea) dengan kg solvent (air). Setelah kita memiliki molalitas larutan, kita dapat menghitung perubahan titik didih larutan menggunakan rumus ΔTf = m × kf. Dalam hal ini, kita akan menggunakan konstanta kryoskopi air (kf=1,86). Dengan menggantikan nilai m dan kf, kita dapat menghitung perubahan titik didih larutan. Hasil dari penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh penambahan urea terhadap titik didih larutan air. Dengan mengetahui perubahan titik didih, kita dapat memahami sifat koligatif larutan dan bagaimana zat terlarut mempengaruhi sifat-sifat larutan. Dalam penelitian ini, kita akan menggunakan metode kuantitatif untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan. Data yang diperoleh akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk grafik atau tabel untuk memudahkan pemahaman. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang sifat koligatif larutan dan pengaruh penambahan zat terlarut terhadap titik didih larutan air.